Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KUR Bukan Hibah...!

Kompas.com - 22/04/2016, 17:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla berkomitmen untuk mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan meningkatkan subsidi bunga kredit dari pemerintah.

Dengan begitu, beban bunga yang harus ditanggung UMKM atas Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi lebih kecil.

Pada 2016 ini, bunga KUR hanya 9 persen. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 12 persen, dan bahkan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 22 persen.

"Presiden di berbagai media sudah menyampaikan bahwa tahun depan itu suku bunga KUR tidak boleh lebih dari 7 persen," kata Staf Ahli Bidang Pengembangan Daya Saing Nasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bambang Adi Winarso, dalam sosialiasi KUR, di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (22/4/2016).

Bambang mengatakan, diturunkannya bunga KUR untuk UMKM bertujuan agar UMKM memiliki daya saing yang lebih kuat di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Negara-negara lain seperti Malaysia dan Vietnam menyediakan suku bunga rendah untuk kredit UMKM hingga 5 persen.

"Sehingga jangan sampai UMKM itu sebelum bersaing sudah dibebani oleh bunga yang tinggi. Untuk meringankan beban UMKM maka pemerintah memberikan subsidi bunga," kata Bambang.

Tahun ini saja, kata dia, subsidi bunga termasuk imbal jasa penjaminan (IJP) yang diberikan sebesar Rp 10,5 triliun. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan subsidi bunga dan IJP sejak 2007-2014 yang sebesar Rp 16,5 triliun.

Akan tetapi, sambung Bambang, untuk menghindari moral hazard maka pemerintah menegaskan kepada UMKM bahwa KUR ini bukanlah hibah, melainkan pinjaman.

"Jadi walaupun teman-teman Jamkrindo melakukan talangan, tapi tetap harus dibayar. Ini yang penting supaya tidak terjadi moral hazard. Karena banyak daerah menganggap bahwa KUR ini sebagai hibah," ucap Bambang.

Kompas TV Bunga KUR Resmi Turun Menjadi 9%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com