Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I 2016, Penerbitan Sukuk Global Tembus Rekor

Kompas.com - 25/04/2016, 05:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Berdasarkan analisis lembaga pemeringkatan Fitch Ratings, proporsi penerbitan obligasi sukuk global mencapai rekor pada kuartal I 2016. Penerbitan sukuk global di Timur Tengah, Malaysia, Indonesia, Turki, Singapura, dan Pakistan mencapai 11,1 miliar dollar AS.

Capaian ini tumbuh 22 persen dibandingkan kuartal IV 2015 dan tumbuh 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, total penerbitan obligasi non sukuk mencapai 17,1 miliar dollar AS, turun 23 secara kuartalan dan 45 persen secara year on year.

Dalam keterangan resminya, Sabtu (23/4/2016), Fitch Ratings menyatakan sukuk merepresentasikan 39,3 persen dari total penerbitan obligasi dan sukuk di negara-negara tersebut selama kuartal tersebut.

Ini adalah proporsi tertinggi dalam kurun 8 tahun terakhir. Fitch Ratings menjelaskan, proporsi penerbitan sukuk dalam 5 dari 6 kuartal terakhir kini berada di atas rata-rata sejak awal tahun 2009.

Lebih lanjut, Fitch Ratings memprediksi penerbitan sukuk masih akan dalam tren penguatan.

"Kami memprediksikan penerbitan sukuk baik secara umum dan sebagai proporsi dari total penerbitan akan tetap kuat pada kuartal II dan potensial bagi beberapa pemerintah untuk menebitkan surat utang untuk memperbaiki penerimaan dari minyak yang lemah," tulis Fitch Ratings.

Namun demikian, Fitch Ratings memprediksi total penerbitan sukuk global akan relatif tenang pada kuartal III 2016. Hal ini disebabkan kombinasi libur musim panas dan bulan Ramadhan.

Penerbitan sukuk pada kuartal I 2016 didorong oleh sovereign dan supranasional, termasuk 2,5 miliar dollar AS oleh pemerintah Indonesia dan 1,5 miliar dollar AS oleh Bank Pembangunan Islam.

"Tipe penerbit ini cenderung masih dominan, namun masih ada potensi bagi penerbitan sukuk bank dan korporasi, khususnya lantaran likuiditas bank kian ketat karena penurunan harga minyak," ujar Fitch Ratings. 

Kompas TV Jusuf Kalla: Kondisi Ekonomi Indonesia Terpengaruh Global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com