Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Pandang Sampah Plastik Sebelah Mata, Industri Daur Ulangnya Ternyata Menjanjikan!

Kompas.com - 25/04/2016, 10:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jangan memandang sebelah mata sampah plastik. Sampah jenis ini, khususnya yang berasal dari kemasan, justru jadi sumber utama penghasilan perusahaan daur ulang. Bahkan, ada yang berhasil berbisnis daur ulang plastik untuk pasar ekspor.

Misalnya saja Langgeng Jaya Group. Menurut Christine Halim, pemilik Langgeng Jaya Group, pihaknya bisa menghasilkan 2.000 ton plastik daur ulang per bulan. "Dari jumlah itu, ada yang dijual ke dalam negeri, ada juga yang diekspor," kata Christine, Rabu (20/4/2016).

Christine menjelaskan, dari produk yang ada, sebagian besar hasil daur ulang berupa cacahan. Namun, untuk pasar ekspor, produk yang dijual tak hanya cacahan, tetapi juga barang jadi.

Salah satu hasil daur ulang yang paling gampang ditemui adalah dakron untuk isian bantal dan boneka. "Kami juga menghasilkan produk geotex, yang biasa digunakan untuk lapisan jalan," kata dia.

Namun, dia mengakui, banyak produk olahan plastik hasil daur ulang masih kalah dengan produk-produk asal China. Untungnya, lanjut Christine, sebagian besar ekspor hasil daur ulang plastik di Indonesia juga menuju China, Korea, dan negara lainnya.

Christine yang juga Ketua Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) mengatakan, potensi bisnis daur ulang plastik terbilang cukup besar. "Misalnya tahun lalu, dari konsumsi plastik sekitar 3-4 juta ton per tahun, bisnis daur ulang bisa mencapai 400.000 ton per tahun. Itu belum dari perusahaan daur ulang di luar Adupi," katanya.

Saat ini, Christine menjelaskan, ADUPI yang baru dibentuk pada 2015 lalu baru berhasil mengumpulkan sekitar 130 anggota pendaur ulang plastik. Cuma, dia tidak mengetahui secara persis berapa jumlah industri pendaur ulang plastik di Indonesia.

Yang jelas, Christine berpendapat, pendaur ulang plastik harus lebih diperhatikan pemerintah. Terlebih lagi, katanya, bisnis ini bisa menjadi solusi atas sampah-sampah plastik yang selama ini selalu dijadikan isu bagi pemerintah untuk mencari tambahan pendapatan negara.

"Sekarang saja kami sudah dibebani PPn. Seharusnya cukup PPh saja. Belum lagi wacana pengenaan cukai plastik. Ya lebih baik dukung pendaur ulang plastik," kata dia.

Belum lama ini, ADUPI juga ikut bergabung dengan 16 asosiasi produsen dan pengguna plastik untuk menolak wacana pengenaan cukai plastik. Melalui penolakan itu, ADUPI berharap, industrinya bisa lebih diperhatikan pemerintah untuk jadi solusi terbaik sampah plastik. (Pratama Guitarra)

Kompas TV BBM & Plastik Kemasan Akan Dikenakan Cukai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com