Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana 20 Juta Dollar AS Belum Cair, Pembangunan "Smelter" Freeport Terancam Molor

Kompas.com - 27/04/2016, 12:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana PT Freeport Indonesia untuk memulai proyek smelter atau pemurnian mineral di Gresik, Jawa Timur, pada Juni 2016, terancam molor.

Salah satu sebabnya, pemerintah hingga kini belum memberikan restu kepada perusahaan tersebut untuk mencairkan dana untuk membangun smelter yang disimpan di rekening penampungan (escrow account).

Manajemen PT Freeport sebelumnya telah mengajukan proposal pencairan dana di escrow account itu sebesar 20 miliar dollar AS atau setara Rp 264 miliar sejak 12 April 2016.

"Kami belum mendapat tanggapan balik dari pemerintah," ujar Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama kepada Kontan, Selasa (26/4/2016).

Permintaan pencairan dana di escrow account ini sesuai dengan kesepakatan antara PT Freeport Indonesia dengan pemerintah pada medio 2015 yang lalu. Setoran duit ini sebagai jaminan keseriusan perusahaan tersebut untuk berinvestasi pada smelter di Indonesia.

Di sisi lain, jaminan ini sebagai syarat agar Freeport tetap boleh melakukan ekspor konsentrat mineral. Dana itu sudah mencapai 115 juta dollar AS.

Dana tersebut boleh dicairkan lagi setelah PT Freeport merealisasikan investasi pembangunan smelter yang biaya totalnya bakal mencapai 2,3 miliar dollar AS.

"Kami meminta pengembalian dana sebesar 20 juta dollar AS yang telah dikeluarkan untuk proyek smelter di Gresik," kata Riza.

Pekan lalu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono mengakui, sudah ada permintaan dari PT Freeport.

Namun, Bambang tak menjelaskan kendala yang menyebabkan pemerintah belum memberikan lampu hijau pencairan dana escrow account. (Pratama Guitarra)

Kompas TV Freeport Gandeng Antam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com