Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tak Cukup untuk Indonesia

Kompas.com - 28/04/2016, 11:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menyatakan, Indonesia memerlukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Hal ini untuk membangun Indonesia ke arah yang lebih baik dan sejahtera.

"Untuk negara sebesar Indonesia pertumbuhan ekonomi 5 sampai 6 persen tidak cukup, karena tambahan tenaga kerja sangat besar, jumlah penduduk semakin besar. Maka semua ini harus dibawa ke level yang lebih tinggi," kata Muliaman dalam sambutannya pada acara peluncuran buku Laporan Perekonomian Indonesia, Kamis (28/4/2016).

Muliaman menyebut, guna mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia lebih tinggi, maka perlu mewujudkan reformasi struktural. Tanpa reformasi struktural, maka akan sulit memperoleh tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi.

"Perlu untuk sama-sama mengawal stabilitas dan mendorong pertumbuhan melalui reformasi struktural ini perlu terus diagendakan dan didiskusikan karena tidak mudah dan sederhana. Sinergi koordinasi, kolaborsi serta kepemimpinan dalam proses jadi satu hal fundamental," papar Muliaman.

Untungnya, kata dia, pemerintah telah menyadari ini. Rangkaian paket kebijakan yang dirilis pemerintah, ujaf Mulaiaman, pada dasarnya mencoba melakukan reformasi struktural.

"Pemerintah fokus membangun iklim investasi dengan memperbaiki EoDB index (Ease of Doing Business/kemudahan berinvestasi). Saya kira semua ini jadi bagian penting dlm mewujudkan reform struktural," imbuh dia.

Menurut Muliaman, pengalaman beberapa tahun terakhir sebenarnya dihadapkan pada persoalan yang relatif sama, seperti sentimen dari gejolak ekonomi global.

"Ketika sentimen berubah di global terjadi outflow, tekanan nilai rupiah, sehingga tentu saja karena kejadian serupa berulang beberapa kali dalam beberapa tahun. Rasanya sudah waktunya alokasikan upaya signifikan agar ini tidak terulang lagi," terang Muliaman.

Kompas TV Perbedaan BI dan OJK â?? Ultimate U eps 10 bagian 3
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com