Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2015, Pendapatan Premi Allianz Indonesia Turun

Kompas.com - 28/04/2016, 14:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Allianz Indonesia melaporkan Pendapatan Premi Bruto (Gross Written Premium/GWP) Gabungan dari lini usaha asuransi jiwa dan umum sebesar Rp 10,04 triliun pada 2015. Capaian ini mengalami penurunan 7,4 persen dibandingkan periode yang sama pada 2014.

Laba bersih pada 2015 mencapai Rp 840 miliar, turun 0,4 persen secara tahunan. Adapun total aset gabungan  meningkat sebesar 3,6 persen dari Rp 28,7 triliun pada 2014 menjadi Rp 29,8 triliun pada 2015.

Penurunan pada pendapatan premi bruto dan laba bersih gabungan disebabkan besarnya tantangan yang dihadapi oleh lini usaha asuransi jiwa pada 2015. Perlambatan kondisi ekonomi sepanjang tahun menyebabkan turunnya minat masyarakat untuk menambah jenis perlindungan asuransi jiwa. "Sedangkan lini asuransi umum tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya berkat peningkatan penetrasi yang dilakukan dari jalur distribusi keagenan, strategi produk yang menjawab kebutuhan nasabah, dan peningkatan sistem yang berdampak positif terhadap kualitas pelayanan," kata Joachim WesslingCountry Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia dalam siaran pers, Kamis (28/4/2016).

Lini usaha asuransi jiwa yang berada di bawah entitas PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) mencatatkan Pendapatan Premi Bruto Rp 8,82 triliun pada 2015, turun 9,2 persen dari Rp 9,71 triliun pada 2014.

Sementara itu, laba operasional juga mengalami penurunan sebesar 5,5 persen dari Rp 957 miliar pada 2014 menjadi Rp 904 miliar pada 2015. Pada 2015 Allianz Utama membukukan Pendapatan Premi Bruto sebesar Rp1,22 triliun atau tumbuh 7,3 persen dibandingkan pada 2014. Pertumbuhan ini juga mendorong peningkatan laba operasional perusahaan menjadi Rp 37,41 miliar atau tumbuh sebesar 22,6 persen dibandingkan pada 2014.

Selanjutnya, pendapatan bersih (net income) meningkat sebesar 15,3 persen menjadi Rp 33,9 miliar dari Rp 29,4 miliar pada 2014.   Kontribusi tertinggi terhadap Pendapatan Premi Bruto dibukukan oleh jalur distribusi broker dengan kontribusi sebesar 30 persen atau sebesar Rp 367,19 miliar. Sedangkan jalur distribusi keagenan mencatat angka pertumbuhan terbesar dengan 25,5 persen, yakni dari Rp 168 miliar pada 2014 menjadi Rp 210,99 miliar pada 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com