Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Usulkan UKM Berbasis Budaya dan Kreativitas

Kompas.com - 29/04/2016, 21:01 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mengusulkan pengembangan inisiatif baru dalam pemberdayaan usaha, kecil, dan menengah (UKM) di kawasan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), yaitu melalui upaya pengembangan industri UKM berbasis budaya dan kreativitas. Usul ini disampaikan mengingat sebagian anggota APEC seperti Indonesia, Papua Nugini, Peru, dan Vietnam serta beberapa negara APEC lainnya sangat kaya dengan warisan budaya. "Dengan mengangkat warisan budaya lewat industri kreatif akan menjadikan sebagai sumber daya saing bagi UKM khususnya bagi anggota ekonomi seperti Indonesia dalam menghadapi keterbukaan APEC yang akan berlaku penuh pada 2020," ujar  Meliadi Sembiring, Ketua Delegasi Indonesia  dalam pertemuan Kelompok Kerja UKM APEC ke 42 (the 42th APEC SMEWG Meeting)  yang digelar di Ho Chi Minh City, 27-28 April 2016.

Menurut Meliadi yang juga Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM itu, mengangkat unsur budaya dan kreativitas sebagai sumber daya saing bagi UKM dimaksudkan agar UKM dari sebagian anggota ekonomi APEC yang sedang berkembang, dapat mengimbangi kemajuan UKM dari sebagian anggota ekonomi APEC yang telah maju yang umumnya berbasis teknologi.

Peluang Start-Up

Sementara itu Hasan Jauhari, staf ahli Menkop dan UKM mengatakan, UKM Indonesia pun harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi (IT) dalam kerja sama ekonomi negara kawasan APEC ini.  UKM bisa dengan mudah melakukan bisnis lintas ekonomi negara di kawasan APEC. Sebagai contoh, saat ini cukup besar peluang bagi UKM pemula (start-up) yang sudah mengembangkan aplikasi IT berbasis ponsel pintar. "Dukungan diperlukan agar UKM berbasis IT dapat berkembang, misalnya dengan peningkatan kecepatan internet, penurunan biaya penyewaan hosting dan kemudahan mendapatkan perlindungan HAKI," kata Hasan Jauhari.

Dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkesinambungan bagi UKM serta memastikan kesiapan UKM menghadapai tantangan abad ke 21, menurut Meliadi Sembiring, ada empat prioritas dalam rencana ini, yaitu pengembangan kewirausahaan, inovasi dan pengembangan UKM berbasis ekonomi digital. Kedua, pembiayan dan pengembangan kapasitas UKM. Ketiga, pengembangan lingkungan bisnis yang bersifat inklusif yang mendorong pengembangan UKM. Kempat, penembangan akses pasar bagi UKM dalam rangka memfasilitasi UKM melakukan perdagangan di kawasan APEC.

Pertemuan KK UKM APEC selanjutnya (ke 43) akan diadakan di Lima, Peru pada 7-8 September 2016. Setelah acara itu, dilangsungkan pula pertemuan Menteri UKM APEC ke 23 (the 23rd SME Ministers'Meeting) pada 9 September di tempat yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Whats New
Cara Mudah Bayar Tagihan Listrik PLN melalui Aplikasi BRImo

Cara Mudah Bayar Tagihan Listrik PLN melalui Aplikasi BRImo

Spend Smart
Laba Ditahan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Cara Menghitungnya

Laba Ditahan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com