Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deflasi April Tertinggi sejak 2000, Pemerintah Berkilah Belum Tentu Daya Beli Anjlok

Kompas.com - 02/05/2016, 17:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indeks harga konsumen pada April 2016 yang mencatatkan deflasi sebesar 0,45 persen menjadi yang tertinggi sejak tahun 2000.

Pemerintah menyampaikan, deflasi pada April 2016 belum tentu mencerminkan daya beli masyarakat yang turun.

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, perubahan harga harus dikomparasikan dengan data pendapatan masyarakat.

"Daya beli itu harus dibandingkan antara penerimaan dengan harga. Kan kita belum ada data penerimaan," kata Darmin di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (2/5/2016).

Menurut Darmin, inflasi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tiap awal bulan hanyalah memotret perubahan baik penurunan maupun kenaikan harga dalam waktu tertentu.

"Kalau mau bicara soal daya beli, nanti kalau sudah setahun Anda baru bisa menyimpulkan," ucap mantan Gubernur Bank Indonesia itu.

Dia menambahkan, inflasi hingga April 2016 masih dalam rentang yang diharapkan pemerintah, yaitu 3-4 persen setahun.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, deflasi April 2016 bukan menunjukkan penurunan daya beli. Buktinya, kata dia, sepanjang Januari-Maret 2016, jumlah penumpang angkutan udara domestik mengalami peningkatan sebesar 20,35 persen dibandingkan periode yang sama pada 2015.

"Buktinya, ada 18,4 juta penumpang pesawat terbang. Walaupun ada yang namanya promo, kan angkutan udara juga terbilang (transportasi) mahal," kata Suryamin.

Menurut Suryamin, deflasi April 2016 lebih dikarenakan panen raya yang menyebabkan turunnya harga beras serta penurunan harga energi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com