JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal-I 2016 sebesar 4,92 persen year on year (YoY).
Sedangkan, pertumbuhan ekonomi kuartal-I 2016 mengalami kontraksi 0,34 persen dibandingkan kuartal-IV 2015.
Laju pertumbuhan ekonomi YoY lebih tinggi dibandingkan kuartal-I 2015, di mana pada saat itu pertumbuhannya sebesar 4,73 persen.
Sedangkan secara kuartalan (QtQ) laju pertumbuhan melambat lebih besar. Pada kuartal-I 2015, pertumbuhan ekonomi terkontraksi hanya 0,23 persen dibandingkan kuartal-IV 2014.
"Dengan nilai PDB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) sebesar Rp 2.262,6 triliun dan nilai PDB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Rp 2.347,6 triliun," kata kepala BPS Suryamin dalam paparannya di Jakarta, Rabu (4/5/2016).
Menurut lapangan usaha, pertumbuhan PDB tertinggi kuartal-I 2016 YoY terjadi pada jasa keuangan dan asuransi (9,1 persen), jasa kesehatan dan kegiatan sosial (8,52 persen), serta informasi dan komunikasi (8,28 persen).
Terdapat lima lapangan usaha yang memiliki kontribusi terbesar terhadap PDB pada kuartal-I 2016.
Kelima lapangan usaha tersebut yakni industri pengolahan (share 20 persen) yang tumbuh 4,59 persen YoY, pertanian (share 13,56 persen) yang tumbuh 1,85 persen YoY, perdagangan (share 13,37 persen) yang tumbuh 4,04 persen YoY, serta konstruksi (share 10,92 persen) yang tumbuh 7,87 persen YoY.
Adapun pertambangan dan penggalian (share 6,81 persen) pada kuartal-I 2016 mengalami kontraksi 0,66 persen YoY.
"Sumber pertumbuhan PDB, industri pengolahan masih mendominasi (1 persen). Berturut-turut konstruksi (0,75 persen), perdagangan (0,55 persen), informasi dan komunikasi (0,39 persen), serta sektor lainnya (2,23 persen)," ucap Suryamin.