Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Naik Akibat Kondisi di Nigeria dan Venezuela

Kompas.com - 16/05/2016, 11:15 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

SINGAPURA, KOMPAS.com - Harga minyak pada perdagangan Senin (16/5/2016) ekmbali naik seiring turunnya produksi di Nigeria dan naiknya kekhawatiran akan instabilitas politik di Venezuela.

Harga minyak tetap naik walaupun produksi minyak OPEC naik, serta dollar AS menguat.

Perdagangan berjangka minyak mentah International Brent LCOc1 diperdagangkan pada 48,11 dollar AS per barel atau naik 28 sen, atau 0,6 persen dari harga kontrak perdagangan sebelumnya.

Sementara minyak mentah West texas Intermediate CLc1 di AS, perdagangan berjangkanya naik 25 sen atau 0,5 persen ke 46,46 dollar AS per barel.

Analis mengatakan turunnya suplai dari produsen minyak seperti Nigeria, Amerika dan China mendorong kenaikan harga. Walaupun, juga ada kenaikan produksi di beberapa tempat lain.

"Minyak berjuang untuk naik dari harga sebelumnya, seiring produksi dari Kanada negatif," tukas ANZ bank.

Di Nigeria, perusahaan minyak utama Exxon Mobil menghentikan ekspor dari ladang minyak terbesar negara itu, Qua Iboe.

Sementara perusahaan minyak lain seperti Royal Dutch Shell dan Chevron menderita akibat disrupsi sabotase, memangkas produksi minyaknya menjadi yang terendah dalam satu dekade di level 1,65 juta barel per hari.

Di benua Amerika, eksportir minyak utama venezuela terlilit masalah politik yang melemahkan perekonomian negara itu, memicu ketakutan default atau gagal bayar perusahaan minyak nasionalnya yakni PDVSA.

PDVSA harus membayar bond sejumlah 5 miliar dollar AS yang jatuh tempo pada tahun ini.

Produksi minyak PDVSA jatuh mencapai 188.000 barel per hari sejak awal tahun, seiring upaya PDVSA berjuang untuk tetap berinvestasi agar pasokan produksi stabil.

Jika ditambah dengan disrupsi yang terjadi di Amerika Serikat, dimana produksi minyak mentah C-OUT-T-EIA turun 8,8 juta barel per hari, atau 8,4 persen dibawah produksi di 2015. Sektor minyak di negara ini menderita akibat banyaknya perusahaan minyak yang bangkrut.

Di China, produsen dan konsumen minyak terbesar, menyatakan adanya penurunan produksi 5,6 persen menjadi 4,04 juta barel per hari di April, jika dibandingkan periode sama di April tahun lalu.

Di sisi lain, negara-negara eksportir minyak yang tergabung di OPEC mengalami kenaikan produksi, seiring diangkatnya sanksi Iran. Sehingga Iran saat ini mendorong produksi untuk ebrsaing dengan Arab Saudi, Irak, Uni Emirat Arab dan Kuwait.

OPEC memompa 32,44 juta barel per hari di April, naik 188.000 barel per hari dibanding Maret. Produksi ini terbesar sejak 2008, dari data Reuters.

Harga minyak terkerek naik juga akibat faktor turunnya produksi di Kanada, seiring terjadinya kebakaran besar di negara tetangga AS tersebut.

Padahal, dollar naik 3 persen dalam bulan ini. Menguatnya dollar membuat impor minyak mentah jadi lebih mahal bagi negara yang menggunakan mata uang lain.

Kompas TV Harga Minyak Dunia Terus Merosot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Cara Cek Nomor Rekening Penipu atau Bukan secara Online

5 Cara Cek Nomor Rekening Penipu atau Bukan secara Online

Whats New
Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Earn Smart
Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Whats New
Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Whats New
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com