Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Ekspor Lada Bisa Capai Rp 3 Triliun Per Tahun

Kompas.com - 17/05/2016, 20:10 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com — Badan Pengelolaan, Pengembangan, dan Pemasaran Lada (BP3L) Bangka Belitung mencatat, nilai ekspor komoditas lada bisa mencapai Rp 3 triliun setiap tahunnya.

Ketua Badan BP3L Bangka Belitung, Zainal Arifin, mengatakan, produksi lada nasional saat ini 10.000–15.000 ton per tahun dan mampu meraup transaksi Rp 2 triliun.

Jika produksi ditingkatkan menjadi 20.000–25.000 ton, maka nilai transaksi bisa mencapai Rp 3 triliun.

"Untuk mencapai target, pemerintah daerah harus konsisten, menyediakan bibit unggul, pendampingan berkelanjutan, dan ketersediaan pupuk," kata Zainal Arifin saat berbincang dengan Kompas.com di Pangkal Pinang, Selasa (17/5/2016).

Produksi lada Bangka, kata Zainal, sempat turun drastis ketika otonomi daerah bergulir. Masyarakat yang tergiur tambang timah inkonvensional meninggalkan kebun, bahkan menjadikan lahan mereka sebagai lokasi tambang.

Setelah timah tak lagi menawarkan keuntungan, lada kembali dilirik. Namun, kondisi lahan telanjur banyak yang rusak. Dalam waktu bersamaan, pemerintah daerah membuka perkebunan kelapa sawit dalam skala besar.

"Pada tahun 2000-an, produksi lada Bangka masih di angka 50.000 ton per tahun, kemudian terus menurun. Bahkan, pengekspor yang dulunya mencapai 27 unit sekarang tersisa 5 unit saja," papar Zainal.

BP3L Bangka Belitung, kata Zainal, mendorong masyarakat untuk menanam lada dengan teknik yang telah dimodernisasi. Kebun percontohan seluas 10 hektar juga digunakan untuk praktik masyarakat, mahasiswa, dan warga binaan.

"Kejayaan lada harus dibangkitkan kembali. Dulu, Vietnam belajar pada kita. Sekarang, justru mereka yang gencar di pasar ekspor. Ini harus kita sikapi," kata Zainal.

Lada Bangka yang dikenal dengan komoditas lada putih memiliki lisensi Muntok White Pepper. Harga lada di tingkat petani Rp 170.000-Rp 180.000 per kilogram. Ekspor lada dilakukan ke sejumlah negara di Eropa dan Amerika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com