JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan membangun pertanian adalah sesuatu yang mutlak karena tidak hanya dinikmati oleh generasi saat ini, namun juga untuk generasi yang akan datang.
“Kita dapat berteduh hari ini, karena ada orang lain yang menanam pohon itu lama sebelumnya, kita jangan mewariskan impor dan kemiskinan bagi generasi mendatang,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Jumat, (20/5/2016).
Menurut Mentan, desain membangun pertanian harus berorientasi jangka panjang, tanpa melupakan penyelesaian jangka pendek.
Mentan menilai, dalam membangun pertanian jangka panjang dan berkelanjutan, sudah tidak relevan lagi menggunakan paradigma lama.
Pembangunan berbasis pertanian perlu diubah menjadi berorientasi pada dua paradigma baru yaitu paradigma pertanian untuk pembangunan dan paradigma pertanian bio-industri yang berkelanjutan.
”Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2015-2045 dapat diakses pada website www.pertanian.go.id. Sehingga tidak benar pernyataan bahwa Kementan belum memiliki desain jangka panjang," tambah Mentan.
Sementara itu, saat ini basis strategi dasar membangun pertanian fokus pada komoditas pangan strategis atau unggulan dan fokus pada wilayah/kawasan yang memiliki keunggulan.
Untuk itu, Kementerian Pertanian telah menetapkan Rencana Strategis 2015-2019 yang menjadi acuan bersama dalam menyusun dan melaksanakan program dan kegiatan tahunan.
Tujuannya adalah mewujudkan kedaulatan pangan dan mensejahterakan petani yang bertumpu pada kemampuan dan kekuatan untuk mengatur pangan secara mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.