Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Australia, Inggris Berlakukan Kemasan Polos untuk Rokok

Kompas.com - 23/05/2016, 06:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

LONDON, KOMPAS.com - Inggris menjadi negara kedua di dunia setelah Australia yang memperkenalkan kemasan polos untuk rokok.

Keputusan ini diumumkan Jumat (20/5/2016) setelah Pengadilan Tinggi menolak tuntutan hukum dari perusahaan-perusahaan rokok utama.

Sehari sebelumnya, hakim menolak kasus yang diajukan oleh pelapor, yakni British American Tobacco, Japan Tobacco International, Philip Morris International, dan Imperial Brands.

Sejak diberlakukannya keputusan itu, maka semua rokok yang dijual di Inggris harus menggunakan kemasan terstandar yang polos.

Meskipun demikian, produsen tetap diberi waktu 12 bulan untuk menarik produk mereka dari pasaran.

Dalam aturan baru itu, merek tetap diperbolehkan dicantumkan dalam kemasan, namun dalam posisi, jenis huruf, dan ukuran yang telah ditetapkan.

Departemen Kesehatan Inggris juga menyatakan, kemasan rokok harus berbentuk kubus dan berwarna cokelat tua tanpa kilap.

Gambar maupun jargon peringatan keseharatan harus disertakan dan sebungkus rokok harus berisi minimal 20 batang.

"Keputusan Pengadilan Tinggi ini adalah kemenangan bagi generasi yang akan tumbuh dan berkembang bebas asap rokok. Kemasan terstandar akan mengurangi angka merokok dan menyelamatkan nyawa banyak orang. Kami tidak akan pernah membiarkan industri tembakau mendikte kebijakan kami," kata Menteri Kesehatan Masyarakat Jane Ellison seperti dikutip dari CNBC, Senin (23/5/2016).

Tak mengejutkan bila aturan ini ditolak mentah-mentah oleh perusahaan rokok. Saham-saham perusahaan rokok pun berjatuhan pada perdagangan di lantai bursa.

Saham British American Tobacco turun 1,9 persen. Sementara itu, saham Imperial Brands turun 0,6 persen dan saham Japan Tobacco International turun 2 persen.

Pada saat yang sama, semua negara Uni Eropa juga harus memenuhi apa yang dinamakan sebagai Tobacco Products Directive.

Uni Eropa menyatakan saat ini konsumsi tembakau merepresentasikan 28,05 miliar dollar AS biaya pelayanan kesehatan publik dan hilangnya produktivitas sebesar 8 miliar euro per tahun.

Kompas TV Puntung Rokok Sebabkan Kebakaran Plaza Andalas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com