KOMPAS.com - Saham Boeing Co bisa jastuh hingga 15 persen jika penjualan pesawat melambat akibat lemahnya permintaan. Hal ini dipaparkan dalam publikasi laporan keuangan Barron pada Minggu (22/5/2016).
Publikasi tersebut juga mengatakan, maskapai penerbangan dan perusahaan leasing lebih memilih menggunakan pesawat lama dan menunda order untuk pesawat baru.
Rendahnya harga minyak juga menurunkan kebutuhan maskapai untuk membeli pesawat baru, dan melakukan efisiensi bahan bakar di pesawat.
Boeing saat ini mandasarkan dua pertiga pendapatannya dari penjualan pesawat, dan sepertiga lainnya dari bisnis pertahanan.
Permintaan untuk Boeing 737 sebenarnya tetap kuat, walaupun bersaing ketat dengan Airbus Group SE dan Bombardier Inc.
Walau begitu, model pesawat yang lebih besar yakni model 777 dan 787 memiliki risiko lebih besar untuk tidak terjual. Pasalnya, harga pembuatannya sangat mahal.