Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kacamata dan Jam Tangan Terbuat Kayu Jabon

Kompas.com - 29/05/2016, 17:36 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Kayu jabon ternyata tidak hanya digunakan sebagai bahan baku untuk properti saja.

Ternyata banyak juga aksesoris gaya hidup yang dihasilkan dari berbahan baku kayu dengan nama latin Anthocephalus cadamba itu. Di antaranya jam tangan dan kacamata.

Kedua aksesoris ini merupakan produk asli Indonesia bermerek G-Woods.

Bahkan proses pembuatannya melibatkan sejumlah orang penyandang disabilitas.

"Jam tangan dan kaca mata ini terbuat dengan bahan baku kayu jabon," ungkap Direktur Utama PT Global Media Nusantara (GMN), Hendrayana kepada Kompas.com disela-sela Jambore Green Warrior di Bukit Baros, Kecamatan Kebonpedes, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (28/5/2016).

Pembuatannya, lanjut Hendrayana, selain melibatkan pengrajin juga para penyandang disabilitas.

Produk untuk aksesoris saat ini di antaranya di Yogyakarta dan ada beberapa daerah lainnya, seperti di Bandung.

"Untuk aksesoris selain ada sentuhan mesin, masih tetap melibatkan pengrajin dan penyandang disabilitas," ujar dia.

Menurut Hendrayana perusahaannya selain memproduksi aneka aksesoris juga banyak menghasilkan produk lain.

Seperti untuk furniture, sticky woods, hardwood flooring, lumber furniture dan digital furniture.

"Produk-produk kami sudah ekspor juga ke Singapura dan Australia. Mudah-mudahan ke depan bisa ekspor ke berbagai negara," harap Hendrayana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com