Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Warga Kaya Tak Belanja di Luar Negeri, China Bikin Surga "Duty-Free"

Kompas.com - 30/05/2016, 10:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SANYA, KOMPAS.com - Pemerintah China membangun sebuah pusat belanja duty-free di sebuah pulau di selatan Provinsi Hainan.

Tujuannya adalah untuk menggenjot konsumsi domestik, meningkatkan pariwisata domestik, dan menjaga agar warga kaya yang doyan belanja barang mewah di luar negeri memilih untuk tetap belanja di tanah airnya.

Beberapa perusahaan pemilik pusat belanja duty-free terbesar di dunia, seperti China International Travel Service Corp Ltd (CITS) telah memanfaatkan relaksasi batasan belanja duty-free yang diterbitkan pada bulan Februari lalu.

Perusahaan HNA Group Co Ltd, misalnya, mengalami lonjakan penjualan hingga 160 persen.

Inisiatif pemerintah China tersebut, termasuk menghadirkan 19 pusat belanja duty-free lainnya di seluruh negeri, hadir lantaran penjualan jenis barang mewah yang biasa dijual di toko duty-free turun 2 persen pada tahun 2015.

Para analis menyalahkan kampanye melawan tindak penunjukkan kekayaan di kalangan pejabat publik hingga perlambatan pertumbuhan ekonomi sebagai biang keladinya.

Imbasnya, warga China membeli 80 persen dari keseluruhan barang mewah yang dimilikinya di luar negeri, seperti Paris, London, dan Tokyo.

"Apakah itu Burberry atau Richemont, banyak brand yang ada do dunia ini menyoroti bahwa masa depan permintaan barang mewah alam berada di China dan di dalam negeri itu," kata analis HSBC Erwan Rambourg di Hong Kong seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (30/5/2016).

Di Hainan misalnya, toko-toko duty-free menawarkan produk dengan harga 30 persen lebih murah dibandingkan di pusat ibukota.

Toko-toko tersebut telah beroperasi sejak 2011 silam, dinaungi program uji coba yang bertujuan untuk mengembangkan Hainan sebagai destinasi wisata.

Lalu, produk apa sebenarnya yang kini tengah digemari warga China yang gandrung belanja di toko duty-free?

Ternyata produk kosmetik, termasuk lipstik. Dalam sebuah siang di hari kerja di mall CITS, banyak warga antri mengular di gerai-gerai produk kecantikan, mulai dari Chanel SA, Estee Lauder Companies Inc, hingga L'Oreal SA, sementara toko lainnya sepi pengunjung.

"Saya cuma mau membeli kosmetik. Untuk barang lain seperti tas, saya cuma ingin melihat-lihat," ujar He, wanita berusia 30 tahunan dari kota Chongqing.

Hal serupa diakui Huang Cheng, mahasiswa jurusan teknik berusia 26 tabun dari provinsi Shanxi di utara China.

Menurut dia, tujuan utamanya ke toko duty-free bukan untuk membeli barang mewah bermerek, namun untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari.

"Kami tidak benar-benar ingin membeli barang dengan merek yang hebat. Alasan utamanya adalah hanya untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com