Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Harga Cabai dan Bawang Stabil

Kompas.com - 01/06/2016, 18:18 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang masuknya bulan Ramadhan, harga cabai dan bawang di tingkat pasar relatif stabil.

Pedagang cabai, Sujiman (55) mengatakan harga cabai masih cukup stabil karena di daerah sedang masa panen sehingga pasokan melimpah.

"Stabil dalam minggu ini, karena pasokannya juga stabil. Di daerah kan lagi panen besar di Rembang, Malang, dan Blitar," ujar Sujiman kepada Kompas.com di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Sujiman menjelaskan harga cabai rawit merah saat ini sebesar Rp 17.000-18.000 per kilogram, rawit hijau Rp 11.000-12.000 per kilogram dan rawit putih sebesar Rp 7.000-8.000 per kilogram.

Sujiman mengakui ke depannya harga cabai akan mengalami kenaikan tapi itu tidak signifikan.

Menurut dia, harga cabai akan naik pada 10 hari sebelum lebaran karena banyak masyarakat yang membutuhkan untuk membuat berbagai makanan.

"Jelang lebaran pasti naik, karena masyarakat bikin kue atau makanan. Jadi harganya melonjak. Kalau abis lebaran malah turun banyak," pungkas Sujiman.

Sementara itu, untuk harga bawang ditingkat pedagang juga cukup stabil.

Salah satu pedagang bawang Uderudang (45) menjelaskan harga bawang merah stabil namun ada kecenderungan turun.

"Harga agak turun dikit, sekarang Rp 27.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 30.000," tutur Uderudang.

Uderudang menuturkan untuk harga bawang putih juga cukup sebesar Rp 32.000 per kilogram.

Harganya turun karena ada masa panen sehingga pasokan melimpah. Selain itu, ada pasokan bawang dari Badan Urusan Logistik (Bulog).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com