Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Tetap 5,3 persen dalam RAPBN-P 2016

Kompas.com - 02/06/2016, 19:23 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan optimis pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 berada di level 5,3 persen.

Itu disampaikannya dalam usulan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016 kepada Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR).

"Untuk 2016 diasumsikan pertumbuhan ekonomi kami tetap  5,3 persen," ujar Menkeu Bambang, di Gedung Rapat Banggar DPR, Kamis, (2/6/2016).

Menkeu menjelaskan untuk bisa mencapai target pertumbuhan tersebut, pemerintah saat tengah berupaya untuk mendorong belanja pemerintah agar bisa terus meninkat.

Selanjutnya, untuk mendorong konsumsi rumah tangga, pemerintah akan memberikan gaji ke-13 kepada Pegawai Negeri Sipil pada Juni atau Juli 2016.

Selain itu, paket-paket kebijakan ekonomi yang dirilis pemerintah diharapkan memudahkan investor untuk menanamkan modalnya sehingga investasi yang akan terus meningkat.

"Untuk inflasi dalam APBN kita taruh di kisaran 4 persen, lebih rendah dibandingkan APBN 2016," pungkas Bambang.

Sementara itu, untuk Rupiah pemerintah mengusulkan dalam RAPBN-P tahun 2016 ini senilai Rp 13.500 per dollar AS.

Jumlah itu turun dibandingkan APBN 2016 yang senilai Rp 13.900 per dollar AS.

Itu artinya rupiah relatif menguat.

Sedangkan untuk minyak, Menkeu Bambang mengungkapkan penurunan harga minyak yang terjadi saat ini adalah yang terendah sejak tahun 2003.

Ia menjelaskan untuk harga minyak mentah (Indonesia Crude Price/ICP) diperkirakan sebesar 35 dollar AS per barel.

Angka itu lebih rendah dari APBN 2016 yang sebesar 50 dollar AS per barel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com