Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tiket Pesawat Mahal, KPPU Tuntut Tarif Batas Bawah Dihapus

Kompas.com - 07/06/2016, 18:32 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) kembali meminta tarif batas bawah penerbangan dihapus.

Permintaan itu menyusul mahalnya harga tiket pesawat jelang Lebaran.

"Selama ini yang membuat tiket penerbangan kita jadi mahal itu karena adanya regulasi tarif bawah di industri penerbangan," ujar Ketua KPPU Syarkawi Rauf di Kantor KPPU, Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Ia menuturkan, tarif batas bawah penerbangan telah mengubah tatanan harga tiket pesawat menjadi jauh lebih mahal.

Saat ini, Kementerian Perhubungan mematok tarif batas bawah 30 persen dari tarif batas atas.

Tarif batas bawah ditetapkan agar maskapai tidak perang tarif murah.

Perang tarif murah dikhawatirkan membuat keuangan maskapai goyah sehingga memilih mengabaikan aspek keselamatan.

"Jadi kalau Jakarta-Surabaya tiket termahalnya Rp 1,5 juta berarti harga tiket termurahnya itu 30 persen dari Rp 1,5 juta. Sekitar Rp 450.000. Artinya kita tidak mungkin lagi membeli tiket dengan harga di bawah Rp 300.000 seperti yang dulu," kata dia.

Inginnya KPPU, Kemenhub buka-bukaan soal regulasi. Termasuk dengan membiarkan maskapai menjual tiketnya dengan harga murah.

Soal aspek keselamatan yang dikhawatirkan, KPPU mengusulkan agar Kemenhub melakukan inspeksi apakah benar maskapai mengabaikan aspek keselamatan lantaran menjual tiket dengan murah.

"Kalau itu bisa dilakukan, kenapa tidak diberikan kesempatan maskapai untuk menerapkan tarif di bawah Rp 450.000," ucap Syarkawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com