Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Prioritaskan Pembiayaan Proyek Infrastruktur oleh Swasta

Kompas.com - 07/06/2016, 20:03 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan menawarkan proyek infrastruktur prioritas kepada swasta.

Itu dilakukan untuk menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin nasution mengatakan dari 225 proyek infrastruktur prioritas nasional, sebanyak 86 proyek masuk tahap pelaksanaan.

Sedangkan sisanya 139 proyek masih tahap perencanaan.

"Kalau itu (infrastruktur) akan dipelajari betul-betul mana proyek infrastruktur yang menarik buat swasta, itu ditawarkan ke swasta. Apakah swasta yang kerja sama pemerintah-swasta atau skema yang lain, itu diutamakan," kata Menkon Darmin di Kantornya, Selasa (7/6/2016).

Menko Darmin menuturkan pada saat in pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur diberikan kepada swasta.

Itu dimaksudkan agar pembangunan infrastruktur bisa berjalan lebih cepat.

"Kita tidak membicarakan beberapa proyek, tapi prinsipnya, situasi pendaanaannya didorong supaya swasta masuk," ucap Darmin.

Menurut data yang dihimpun, dari 225 proyek Infrastruktur, menurut sektornya, ada 52 proyek rel kereta api, 17 proyek bandar udara, dan 13 proyek pelabuhan.

Kemudian 10 proyek air bersih, 25 proyek kawasan, 60 proyek bendungan.

Menurut daerahnya, ke-225 proyek strategis ditambah satu program kelistrikan ada di Sumatera sebanyak 46 proyek, 89 proyek ada di daerah Pulau Jawa, 24 proyek di Kalimantan, 16 proyek di Bali dan Nusa Tenggara, 28 proyek di Sulawesi, 13 proyek di Maluku dan Papua, dan 10 proyek tersebar di beberapa provinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Whats New
Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Whats New
Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Whats New
Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Whats New
Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Whats New
Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur 'Long Weekend' Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA Selama Libur "Long Weekend" Waisak 2024

Whats New
14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

Work Smart
Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Whats New
Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Whats New
Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Whats New
Gandeng TKDN, Pupuk Kaltim Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Armada

Gandeng TKDN, Pupuk Kaltim Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Armada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com