Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Adaro Kuasai 100 Persen Saham IMC

Kompas.com - 09/06/2016, 21:48 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meningkatnya kebutuhan baja membuat PT Adaro Energy Tbk mencaplok 100 persen saham PT IndoMeat Coal (IMC) di Kalimantan dari BHP Billiton.

Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir mengatakan, perusahaan asal Australia tersebut memiliki tujuh tambang di mana enam diantaranya mengandung coking coal yang merupakan batu bara dengan kalori lebih tinggi dibanding batu bara biasa atau thermal coal.

"Coking coal berguna untuk melebur baja, saya memutuskan untuk mengambil, kita percaya prospek Indonesia," ujar Garibaldi di Jakarta, Kamis Malam (9/6/2016).

Adaro dalam hal ini mengakuisisi 75 persen saham IMC dengan nilai 120 juta dollar atau setara dengan Rp 1,56 triliun (asumsi Rupiah Rp 13.000 per dollar) dengan menggunakan dana internal.

Sebelumnya, Adaro telah memiliki 25 persen saham di IMC dengan nilai transaksi hingga 400 juta dollar pada tahun 2010 lalu.

"Kondisi batu bara saat ini sedang jatuh, 75 persen jauh lebih murah karena valuenya jatuh," tuturnya.

Mengingat masih minimnya produksi batu bara IMC, perseroan pun berencana secara perlahan fokus untuk memproduksi ke tujuh tambang yang sudah ada.

"Kita ada tujuh tambang, perlahan-lahan kita tingkatkan sampai satu juta ton," tambah Garibaldi.

Setelah memiliki 100 persen saham IMC, Garibaldi Thohir pun berusaha untuk menunjukan performa yang baik.

"Kita buktikan bahwa di Adaro benar-benar bisa berjalan dengan baik, kita bukan pemain baru," pungkas Garibaldi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com