Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Demokrat : Tax Amnesty Bukan Cara Tepat Tutupi Defisit Anggaran

Kompas.com - 10/06/2016, 04:00 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat yang juga Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman, menyatakan bahwa tax amnesty bukanlah cara yang tepat untuk menutup defisit anggaran Pemerintah saat ini.

Pernyataan Benny tersebut terkait rencana Pemerintah menerapkan tax amnesty untuk menambah jumlah dana yang akan digunakan di APBN-P 2016.

"Pemerintah sebelumnya sudah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) No.4 Tahun 2016 kan karena anggaran saat ini sudah defisit. Makanya pembahasan anggaran semuanya menunggu tax amnesty, tapi kan itu bukan cara yang tepat untuk menutup defisit anggaran," kata Benny saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Dia mengatakan saat ini hampir semua kementerian dan lembaga negara membutuhkan anggaran yang cukup besar.

Salah satu mitra kerja Komisi III yang membutuhkan dana tambahan yakni Kementerian Hukum dan HAM, khususnya terkait penambahan jumlah lembaga pemasyarakatan (Lapas).

Benny mengatakan jika tax amnesty diterapkan untuk menutup defisit anggaran, belum tentu hasil yang didapat sebanding dengan besaran pajak yang seharusnya dibayarkan oleh mereka yang menyimpan uangnya di luar negeri.

"Sekarang ini kita defisit, yang seharusnya dilakukan adalah membuat Undang-undang atau peraturan yang menyatakan mereka yang menyimpan uangnya di negara seperti Panama disebut pengkhianat, sehingga sanksinya tegas, bukan seperti tax amnesty yang malah memberikan ampunan," kata Benny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com