Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PBNU Nilai Program KUR Gagal

Kompas.com - 13/06/2016, 16:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyatakan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dicanangkan pemerintah gagal.

Pasalnya, program tersebut tidak terasa hingga ke seluruh pelosok negeri dan tidak pula menjangkau rakyat kecil.

"Saya mengkritik KUR, tidak sampai ke kampung-kampung. Katanya sampai Rp 90 triliun tapi setiap saya pulang kampung katanya tidak ada yang dapat KUR," kata Said di Gedung PBNU, Senin (13/6/2016).

Said menuturkan, suatu ketika ia berkesempatan melakukan kunjungan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kala itu.

Ia pun mengeluhkan tentang program KUR yang tidak menjangkau seluruh masyarakat yang membutuhkan, khususnya masyarakat kecil yang memiliki usaha.

Akhirnya, pihak PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pun dipanggil. Said menceritakan, bank penyalur KUR terbesar itu menyatakan ongkos penyaluran KUR besar untuk bisa menjangkau seluruh masyarakat.

"Kenapa tidak ajak NU untuk kerjasama? NU siap kalau itu program bermanfaat untuk rakyat kecil. Kami bisa salurkan sampai ke bawah, tanpa ada gaji, paling hanya amplop tipis," ungkap Said.

Ia menyatakan, pihak yang memperoleh KUR adalah masyarakat yang telah memiliki modal setidaknya Rp 25 juta.

Selain itu, para debitur pun ada juga yang sudah memiliki toko.

"Terus terang KUR itu gagal mendongkrak rakyat kecil ke kelas menengah," tegas Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com