Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busnya Kerap Dilempari Batu, Ini Kata Organda

Kompas.com - 14/06/2016, 12:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Angkutan Darat (Organda) menyesalkan masih banyaknya pelamparan batu terhadap bus antar kota antar provinsi (AKAP) di sejumlah daerah. Hal itu menyebabkan bus-bus harus pulang dengan kaca retak atau pecah.

Ketua DPP Organda Adrianto Djokosoetono meminta petugas keamanan bisa bertindak lebih tegas terhadap para pelaku pelamparan bus AKAP sebab sangat membahayakan keselamatan supir dan penumpang.

"Kami akan minta arahan Kapolri dan Kakorlantas, kira-kira bisa tidak dilakukan operasi yang lebih intensif," kata Adrianto Djokosoetono di Kantor Kemenhub, Selasa (14/6/2016).

Selama ini, ada daerah-daerah yang dinggap rawan pelambaran batu. Daerah tersebut yakni Sumatera bagian selatan dari Lampung ke Jambi, Sumatera Bagian utara dari Medan ke Aceh, dan sebagian Jawa bagian selatan.

Menurut Adrianto, hingga saat ini pelamparan bus masih terjadi. Organda pula kerap mendapat laporan langsung terkait masalah itu.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melakukan pemeriksaan uji kelaikan bus dalam rangka kesiapan angkutan mudik Lebaran.

Dalam pemeriksaan itu ditemukan sejumlah bus yang kondisi kaca depannya retak-retak akibat lemparan baru.

Akibat kejadian itu, supir bus terpaksa memasang jaring besi di belakang kaca untuk menghindari batu-batu yang kerap dilempakan ke arah bus.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sudah meminta Organda untuk menggandeng Kepolisian untuk menindaklanjuti maraknya pelamparan batu terhadap bus.

Apalagi, dalam waktu dekat bus-bus AKAP akan melayani pemudik Lebaran.

Kompas TV 80% Armada Bus di DKI Tak Layak Beroperasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com