Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Home Credit Komitmen Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat

Kompas.com - 22/06/2016, 21:36 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Home Credit Indonesia berkomitmen mendukung program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam hal mengedukasi masyarakat agar lebih melek dengan pemahaman tentang jasa dan produk keuangan.

Chief Executive Officer Home Credit Indonesia Jaroslav Gaisler mengatakan pihaknya membuat suatu kegiatan seperti kelas literasi keuangan yang memberikan edukasi langsung masyarakat lewat materi-materi mengenai jasa keuangan seperti prinsip-prinsip dasar pengelolaan keuangan.

"Kami ingin orang tahu hak dan kewajiban dalam mengajukan pinjaman sehingga mereka tahu risiko yang terjadi ke depannya," kata Jaroslav di Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Selain itu, Jaroslav menuturkan perusahaan juga aktif mengedukasi masyarakat lewat sosial media seperti facebook dan twitter dengan memberikan tips-tips keuangan kepada masyarakat.

"Sejak menjalankan program literasi keuangan tahun 2014 kita telah mengedukasi lebih dari 515 orang. Sedangkan hingga Mei 2016 ini kita telah meberikan enam kelas kepada 297 orang," ucap Jaroslav.

Jaroslav berharap dengan adanya komitmen ini bisa meningkatkan pengetahuan tentang pemahaman sektor jasa keuangan.

Ia juga berharap edukasi ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena telah mengetahui hak dan kewajiban produk dan layanan jasa keuangan.

Sementara itu, Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan, Horas Tarihoran mengungkapkan tingkat pemahaman masyarakat tentang jasa keuangan masih minim.

Terbukti pada tahun 2013 tingkat pemahaman masyarakat hanya sekitar 21,8 persen atau hanya 55 juta orang.

Sehingga, menurut Horas dengan adanya kegiatan seperti yang Home Credit lakukan bisa meningkatkan tingkat pemahaman sektor jasa keuangan masyarakat.

Apalagi OJK sendiri juga telah mewajibkan Pelaku Usaha Jasa Keuangan untuk memberikan edukasi.

"Semakin tinggi literasi masyarakat semakin tinggi pula inklusinya, artinya kemakmuran masyarakat menjadi meningkat," pungkas Horas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com