KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur pemerintah mulai dari jalan raya, transportasi darat, laut, dan udara serta berbagai sektor lainnya menyisakan peluang swasta ikut serta di dalamnya. Kenyataan itu, kata Hot Asi Eben Ezer Nababan, memang ada benarnya. "Belanja infrastruktur pemerintah memang sedang besar di bidang jalan tol, pembangunan bandara, dan sebagainya," kata pria yang sehari-hari karib dipanggil Eben itu pada Kamis (23/6/2016).
Pada 2016, sebagaimana catatan yang dikumpulkan Kompas.com menunjukkan, belanja infrastruktur pemerintah mencapai angka Rp 313,5 triliun. Dana sebesar itu, utamanya dimanfaatkan untuk pembangunan jalan dan pendukungnya. Secara rinci, dana tersebut ada di dalam pos belanja kementerian pemerintah pusat, trasnfer ke daerah, dan pos pembiayaan.
Pada kesempatan perbincangan dengan media usai membatalkan puasa hari ini, Eben yang juga Manager System Solution Department PT. Panasonic Gobel Indonesia, mengatakan, pemerintah memang memerlukan produk-produk pendukung infrastruktur semisal kamera pengawas atau CCTV. Produk-produk itu ditempatkan di berbagai posisi mulai dari jalan raya, bandara, pelabuhan, kantor-kantor dan sebagainya. Namun, menurut pengalaman Eben, pemerintah punya persyaratan kualitas pada kebutuhan tersebut.
Persyaratan itu bahkan menunjuk pada produk-produk yang kualifikasinya di atas mutu produk untuk pasar ritel. "Ada TOR yang ditetapkan pemerintah. Requirement-nya ada,"tutur Eben.
Berangkat dari kenyataan itulah , lanjut Eben, pihaknya menaruh perhatian pada pasar ritel yang selama ini belum maksimal digarap. Produk CCTV C-Series, misalnya, dimanfaatkan untuk pasar ritel yakni pengguna rumahan, usaha kecil menengah, dan toko-toko ritel. Strategi yang digunakan adalah dengan melakukan kombinasi antara teknologi analog yang memang menyasar pasar low end dengan kualitas sekelas pasar premium. "Kombinasi itu adalah CCTV analog dengan kualitas gambar HD," ujarnya seraya menambahkan C-Series diluncurkan bersama dengan empat jenis alat perekam digital atau DVR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.