Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat : Dampak "Brexit" Tidak Signifikan Terhadap Indonesia

Kompas.com - 27/06/2016, 20:36 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada 23 Juni 2016, referendum yang dihelat di Inggris memutuskan negara tersebut keluar dari keanggotaan Uni Eropa (UE) atau "Brexit".

Sebanyak 52 persen rakyat Inggris lebih memilih untuk keluar dari UE dengan perolehan suara sebanyak 17.410.742 orang, sedangkan yang memilih tetap bersama UE ada 48 persen dengan perolehan suara sebanyak 16.141.241 orang.

Lalu bagaimana dampak Brexit terhadap perdagangan Indonesia?

Pengamat Intitute for Development of Economic and Finance (INDEF) Akhmad Heri Firdaus mengatakan keluarnya Inggris dari UE tidak akan berdampak besar pada perdagangan Indonesia.

"Ada dampaknya, tapi tidak signifikan," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Senin (27/6/2016).

Secara umum, menurut Akhmad, barang-barang impor dari Inggris akan lebih murah.

Itu dikarenakan mata uang poundsterling yang melemah.

"Poundsterling akan terdepresiasi terhadap mata uang lainnya, otomatis ekspor dari negara- negara lain ke Inggris akan menurun, karena mata uang negara lain terapresiasi terhadap poundsterling. Jadi harga barang ekspor dari negara lain ke Inggris menjadi lebih mahal," ujar Akhmad.

Oleh karena itu, Akhmad mengatakan pemerintah Indonesia perlu melakukan diversifikasi tujuan pasar ekspor selain Inggris.

Ini dilakukan untuk mengantisipasi turunnya ekspor Indonesia ke Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com