JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, beban puncak kebutuhan listrik pada Lebaran pada umumnya lebih rendah dibandingkan pada hari kerja. "Diperkirakan berkurang sekitar 10-20 persen. Untuk Jawa-Bali (berkurang) sekitar 30 persen, karena industri yang mengkonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran berhenti beroperasi (libur)," kata Sudirman dalam keterangan tertulis, Minggu (3/6/2016).
Guna memastikan keamanan pasokan listrik saat libur hari Raya Idul Fitri 1437 H, Sudirman melakukan peninjauan lapangan ke PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (P3B JB) atau biasa dikenal Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Gandul, Depok, Jawa Barat dan Gardu Induk Cawang, Jakarta. "Kunjungan kali ini untuk memastikan keamanan pasokan dan infrastruktur listrik selama libur lebaran," imbuh Sudirman.
General Manager PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Eko Yudo Pramono mengatakan, kemampuan sistem saat Idul Fitri mencapai 32.228 mega watt (MW) dengan kemampuan daya pasok 22.946 MW. "Diperkirakan beban puncak saat Hari Raya Idul Fitri adalah 15.323 MW," demikian Eko Yudo Pramono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.