Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Logistik Indonesia Kalah Dibanding Thailand dan Malaysia

Kompas.com - 04/07/2016, 17:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Performa logistik Indonesia kalah dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Singapura.

Hal ini berdasarkan Logistics Perfomance Index 2016 yang dipublikasikan Bank Dunia beberapa waktu lalu.

Performa logistik Indonesia berada pada peringkat 63 dengan nilai keseluruhan 2,98 atau turun 10 poin dibandingkan peringkat 53 pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, Indonesia pada tahun ini kalah dari Singapura yang berada pada peringkat 5 (nilai total 4,11), Malaysia pada peringkat 32 (3,43), dan Thailand pada peringkat 45 (3,26).

Indonesia berada di atas Vietnam yang berada di peringkat 64, meskipun nilainya serupa dengan Indonesia.

Selain itu, Brunei Darussalam dan Filipina juga berada di bawah Indonesia, masing-masing pada peringkat 70 dan 71 dengan nilai 2,87 dan 2,86.

Bank Dunia memberikan peringkat terhadap kinerja logistik tersebut berdasarkan enam indikator.

Pertama, bea cukai, dalam hal ini aspek yang dinilai adalah efisiensi proses perizinan termasuk kecepatan, kesederhanaan proses, dan prediktabilitas dalam formalitas.

Indikator kedua adalah infrastruktur, yakni dilihat kualitas infrastruktur terkait perdagangan dan transportasi, seperti pelabuhan laut, jalan darat, jalan kereta api, dan teknologi informasi (TI).

Selain itu, indikator penting lainnya adalah pengiriman barang ke luar negeri, dalam hal ini adalah kemudahan pengaturan biaya pengiriman yang kompetitif.

Indikator lain adalah kompetensi logistik, dalam hal ini adalah kompetensi dan kualitas layanan logistik, termasuk operator transportasi dan bea cukai.

Di samping itu, indikator lain yang digunakan Bank Dunia adalah pelacakan dan pencatatan, yakni kemampuan untuk melacak dan mencatat muatan maupun pengiriman.

Terakhir, linimasa pengiriman barang hingga sampai ke tujuan sesuai dengan waktu pengiriman yang telah dijadwalkan.

Indonesia kalah telak dari Singapura, Malaysia, dan Thailand dalam semua aspek tersebut. Indonesia mencatat nilai 2,69 untuk bea cukai dibandingkan Singapura (4,18), Malaysia (3,17), dan Thailand (3,11).

Untuk infrastruktur, Indonesia mencatat nilai 2,65, Singapura (4,20), Malaysia (3,45), dan Thailand (3,12).

Sementara itu, dalam aspek pengiriman internasional nilai Indonesia adalah 2,90. Adapun Singapura (3,96), Malaysia (3,48), dan Thailand (3,37).

Dalam aspek kompetensi logistik, Indonesia memperoleh nilai 3,00. Singapura mencatat nilai 4,09, Malaysia 3,38, dan Thailand 3,14.

Lima besar negara dengan kinerja logistik terbaik di dunia adalah Jerman (nilai total 4,23), Luxembourg (4,22), dan Swedia (4,20). Belanda berada pada peringkat keempat dengan nilai 4,19 dan Singapura pada peringkat kelima dengan nilai 4,11.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com