Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembus 5.000, IHSG Terimbas Sentimen Positif "Tax Amnesty"

Kompas.com - 11/07/2016, 15:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada perdagangan hari ini sempat menembus level 5.000 tak lain karena sentimen positif kebijakan pengampunan pajak (tax amensty).

"Yang jelas itu berarti kan ada sentimen positif di pasar. Sehingga masyarakat atau investor itu melihat ini waktunya untuk melakukan investasi, pembelian, dan lain-lain," kata Nurhaida ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (11/7/2016).

Nurhaida menjelaskan, biasanya kenaikan IHSG disebabkan tingginya permintaan atau pembelian. Kebijakan pengampunan pajak yang telah disetujui pemerintah dan DPR dalam sidang paripurna terakhir menjadi salah satu faktor pendorong sentimen pasar.

"Apakah ini karena tax amensty? Saya rasa sebagian tentuya dari tax amnesty, di samping melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum dianggap masih stabil dan tidak terlalu banyak gejolak sekarang," katanya.

Menurut Nurhaida meskipun investasi yang masuk ke pasar modal merupakan 'hot money' yang berarti sewaktu-waktu bisa kabur dari Indonesia, namun nampaknya hal tersebut tidak terlalu berlaku untuk pasar modal di Indonesia.

"Kepemilikan asing di pasar modal Indonesia dari dulu berkisar 63-64 persen. Jadi kalau lihat dari situ, tidak berarti keluar-masuk secara signifikan, karena porsi kepemilikannya dari waktu ke waktu hampir tidak berubah," pungkas Nurhaida.

Dikutip dari Kontan.co.id, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pertengahan sesi I, sempat terbang dua persen ke posisi 5.074,23. Pada pukul 12.00 WIB, indeks ditutup dengan kenaikan 1,52 persen menjadi 5.047,38.

Setidaknya ada 200 saham yang melaju. Sementara, 75 saham tertekan dan 66 saham lainnya stagnan. Volume transaksi perdagangan hari ini melibatkan 2,879 miliar dengan nilai transaksi Rp 4,795 miliar.

Kompas TV IHSG Sentuh 5.000, Dirut BEI Jalan Kaki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com