JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah hari ini berada pada kisaran Rp 13.100 per dollar AS. Mengutip Bloomberg, Senin (11/7/2016) siang, mata uang Garuda berada pada posisi Rp 13.114 per dollar AS.
Menanggapi penguatan rupiah tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menjelaskan hal itu disebabkan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia.
Hingga 24 Juni 2016, aliran dana asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 97 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan Rp 57 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
"Kita lihat tadi pagi ada kecenderungan kuat, itu menunjukkan cukup banyak dana di Indonesia dan banyak korporasi yang melepas valuta asingnya," kata Agus di kantornya di Jakarta, Senin (11/7/2016).
Agus menjelaskan, penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh besarnya dana yang masuk ke Indonesia. Selain itu, permintaan valuta asing lebih sedikit dari penjualan.
"Jadi saya bisa mengatakan ini sifatnya masih belum stabil dan kita melihat bahwa faktor termporary karena ada UU (pengampunan pajak) disetujui. Ada dana yang masuk itu berperan terhadap nilai tukar. Jadi BI akan jaga untuk nilai tukar sennatiasa di fundamentalnya," jelas Agus.
Dari sisi eksternal, Agus mengungkapkan laporan serapan tenaga kerja di Amerika Serikat pekan lalu menunjukkan angka yang relatif baik.
Biasanya, kondisi semacam itu akan membawa tekanan bagi nilai tukar negara-negara berkembang.
Akan tetapi, hal ini tidak terjadi pada Indonesia dan nilai tukar rupiah. Menurut Agus, Indonesia mempunyai stabilitas ekonomi yang cukup terjaga, didukung inflasi yang terkendali dan defisit transaksi berjalan yang terkendali pula.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.