Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mentan, Revisi Aturan Larangan Impor Jeroan untuk Kepentingan Rakyat

Kompas.com - 17/07/2016, 15:06 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Kembali dibukanya kebijakan impor jeroan dan daging secondary cut belakangan menuai polemik. Pemerintah dianggap tak konsisten dalam mengambil kebijakan.

Melihat polemik yang terjadi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan merevisi Permentan Nomor 58 Tahun 2015 tentang Pemasukan Karkas Daging dan Olahannya.

Amran menegaskan, regulasi yang direvisi tersebut untuk mengakomodasi jeroan dan daging jenis secondary cut bisa diimpor swasta maupun BUMN.

"Kita ingin membuat regulasi yang semuanya dibangun untuk kepentingan rakyat. Jangankan permentan, undang-undang pun kita revisi kalau rakyat yang menginginkan. Masih ingat country base ke zone base? Itu karena rakyat yang menginginkan," ucap Amran di sela kunjungan kerjanya ke Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/7/2016) malam.

"Ini kan berubah, tahun lalu mengatakan A, tahun ini B. Ini regulasi untuk rakyat," tambah Amran.

(baca: Mentan Buka Izin Swasta Impor Jeroan dan Daging Sapi 'Secondary Cut')

Menurut Amran, kembalinya dibuka izin impor daging secondary cut, daging kerbau, dan jeroan merupakan rencana pemerintah dalam mewujudkan suatu struktur pasar yang lebih sehat.

Amran menilai, jika ketersediaan dan pasokan lebih banyak di pasaran, maka semakin beragam pilihan untuk masyarakat dalam membeli daging atau jeroan dengan harga yang terjangkau.

"Kami cek harga daging Rp 120.000 per kilogram ada, Rp 130.000 per kilogram, ada sampai Rp 140.000 per kilogram. Apakah kita mau biarkan rakyat menderita?" kata dia.

"Harga jeroan juga menyentuh Rp 80.000 per kilogram, Rp 90.000 per kilogram. Di luar negeri harganya 1 dollar AS per kilogram. Ini berarti 800 persen naik. Kita melihat ini kalau harga 500 persen, tentu Pemerintah berpikir melihat dulu regulasi. Ada nggak regulasi yang bisa menurunkan harga ini," tambah Amran.

Dengan demikian, pemerintah langsung mengambil kebijakan impor untuk membuat kompetisi harga yang adil di pasar dan harga daging hingga jeroan ini tidak dikuasai oleh pihak-pihak tertentu saja.

"Banyak yang tidak senang kebijakan ini. Untungnya kecil karena langsung kami masukkan. Dan harga di bawah Rp 80.000 per kilogram. Jeroan kami sepakat harganya Rp 20.000-Rp 30.000 maksimal. Kami target Rp 20.000," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com