Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Negara Ini Miliki Jumlah Miliarder Terbanyak di Dunia

Kompas.com - 19/07/2016, 18:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Biro konsultan Capgemini baru-baru ini meluncurkan laporan bertajuk World Wealth Report.

Dalam laporan tersebut dinyatakan bahwa hanya ada 4 negara yang memiliki jumlah miliarder terbanyak di dunia.

Orang-orang super kaya dalam laporan tersebut didefinisikan sebagai mereka yang memiliki aset yang dapat diinvestasikan sebesar 1 juta dollar AS ke atas.

Aset tersebut di luar residensial primer, aset kolektabilitas, dan dapat dikonsumsikan. Lalu, negara mana saja yang memiliki jumlah miliarder terbanyak?

Berikut daftarnya seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (19/7/2016).

1. Amerika Serikat

Negeri Paman Sam memiliki 4.458.000 orang miliarder, terbanyak di dunia menurut Capgemini.

Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia, AS merupakan pemimpin dari hampir semua sektor ekonomi.

Meski demikian, posisi ini kemungkinan dapat digeser oleh China dalam beberapa tahun ke depan.

2. Jepang

Jepang merupakan rumah bagi 2.720.000 orang miliader dan memiliki pertumbuhan populasi miliarder terbesar di dunia, yakni 11 persen.

Menurut World Wealth Report, hal ini berkat regulasi dan perpajakan yang baik oleh pemerintah Jepang yang mendorong investasi dalam negeri.

3. Jerman

Jerman memiliki 1.199.000 orang miliader. Selain merupakan ekonomi terbesar di kawasan Eropa, Jerman juga memiliki jumlah miliarder terbanyak di kawasan tersebut. Jerman pun merupakan pengekspor modal terbesar di dunia tahun 2014 dan mencatat surplus perdagangan sebesar 285 miliar dollar AS.

4. China

Saat ini China memiliki 1.034.000 orang miliader. Jumlah populasi terbanyak di dunia berpadu dengan pertumbuhan ekonomi yang simultan membuat jumlah miliarder di China juga banyak.

Namun, World Wealth Report memperingatkan, sejalan dengan perlambatan ekonomi China, maka pertumbuhan jumlah miliarder juga melambat dan malah berakibat pada jebakan kelas menengah atau middle income trap.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com