Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli "Startup" Alat Cukur, Unilever Gelontorkan Rp 13 Triliun

Kompas.com - 21/07/2016, 11:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Unilever baru saja mengumumkan persetujuan untuk membeli Dollar Shave Club, perusahaan perlengkapan cukur untuk pria. Akuisisi ini akan mendorong perusahaan rintisan tersebut masuk ke dalam arus bisnis produk konsumer.

Dollar Shave Club dengan cepat memiliki 3,2 juta anggota dalam e-commerce yang satu payung dengan bisnis perlengkapan cukurnya.

Para pria dapat mendaftar untuk menjadi anggota dan secara bulanan memperoleh pengiriman pisau cukur ke rumah mereka. Model bisnis ini tampaknya sedang meraih momentum di tengah-tengah konsumen.

Startup lainnya, Harry's, juga menawarkan layanan sejenis dan pesaing Unilever, Procter & Gamble juga meluncurkan layanan langganan ketika melihat potensi nasabah baru terus meningkat.

Akuisisi ini menunjukkan bahwa Unilever, raksasa produk konsumen yang memproduksi merek-merek besar seperti Dove, Vaseline, dan Axe mencari cara untuk dapat bertahan di tengah perilaku berbelanja yang berubah.

Dalam pernyataannya, Unilever menyatakan Dollar Shave Club memiliki informasi dan data konsumen yang unik.

Oleh sebab itu, Unilever ingin menggandeng Dollar Shave Club dalam upaya mengolah dan merespon pengetahuan yang dimiliki perusahaan rintisan tersebut dalam mengangkat brand-brand yang dimiliki Unilever.

Tak hanya itu, Unilever juga memuji Dollar Shave Club sebagai pemimpin dalam bisnis langsung pada konsumen.

Unilever tidak menjelaskan secara terperinci terkait perjanjian akuisisi maupun nilai yang digelontorkan untuk Dollar Shave Club. Akan tetapi, menurut Bloomberg News, nilai transaksi untuk akuisisi Dollar Shave Club mencapai 1 miliar dollar AS, atau Rp 13 triliun (estimasi 1 dollar AS setara Rp 13.000).

Dollar Shave Club diluncurkan pada tahun 2012 lalu dan langsung memikat banyak konsumen karena pola pemasarannya, seringkali dalam bentuk video yang diunggah di Youtube.

Dalam iklannya, Dollar Shave Club fokus pada pesan betapa mahalnya harga pisau cukur dan Dollar Shave Club hadir untuk menyajikan pisau cukur yang murah meriah.

Sejak saat itu, pertumbuhan bisnis Dollar Shave Club melesat dengan cepat. Pihak Dollar Shave Club menyatakan penjualan bersih tahun 2016 bisa mencapai lebih dari 200 juta dollar AS.

Mengakuisisi Dollar Shave Club bagi Unilever berarti berupaya untuk memenangkan persaingan dengan produk sejenis.

Bisnis perlengkapan cukur pria selama ini didominasi oleh dua perusahaan, yakni merek Gillette yang diproduksi Procter & Gamble dan merek Schick yang diproduksi Edgewell Personal Care.

Kompas TV Apa itu Startup?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com