JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Danamon Indonesia Tbk melaporkan penyaluran kredit pada semester I-2016 mencapai Rp 124,9 triliun. Realisasi ini mengalami penurunan sebesar 8 persen dibandingkan Rp 136,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Keuangan Danamon Vera Eve Lim menjelaskan, pada akhir semester I-2016, kredit segmen UKM tumbuh 1 persen menjadi Rp 23,5 triliun dari Rp 23,2 triliun pada semester I-2015.
Jika dihitung sejak awal tahun atau year to date, kredit UKM tumbuh 5 persen dari Rp 22,4 triliun. Kredit segmen korporasi tumbuh 1 persen menjadi Rp 17,9 triliun. Adapun kredit pada segmen komersial turun 5 persen menjadi Rp 12,5 triliun.
"Kredit syariah yang sebagian besar merupakan bagian dari kredit untuk segmen UKM dan komersial tumbuh 6,9 persen menjadi Rp 3,3 triliun," ungkap Vera dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (26/7/2016).
Vera memaparkan, bisnis trade finance Danamon dilaporkan sebesar Rp 2,9 triliun pada semester I-2016. Capaian ini didukung meningkatnya portofolio marketable securities terkait trade finance.
Adapun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross perseroan tercatat sebesar 3,3 persen pada semester I-2016. Angka ini lebih tinggi dibandingkan 2,9 persen pada semester I-2015.
Menurut Vera, angka ini masih jauh di bawah batas yang ditentukan regulator. Perseroan, kata dia, selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas asetnya melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko secara pruden dan proses collection dan credit recovery secara disiplin.