Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Infrastruktur Maritim, Gubernur BI dan Menko Maritim Merapat ke Batam

Kompas.com - 12/08/2016, 06:48 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

BATAM, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) kembali menggelar rapat koordinasi (rakor) tiga bulanan bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Kali ini, rapat akbar BI digelar di Batam, Kepulauan Riau, pada Jumat (12/8/2016).

Tema yang diangkat yaitu mempercepat pembangunan infrastruktur maritim untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mendorong kepariwisataan.

"Kalau bicara kemaritiman paling tidak akan bicara pelayaran, perkapalan, pelabuhan, perikanan, dan tentunya kepariwisataan," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Batam, Kamis.

Sejumlah pejabat yang dipastikan hadir adalah Gubernur BI Agus Martowardojo, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri PAN-RB Asman Abnur, dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Regional I Sumatera BI Dian Ediana Rae menuturkan, rakor tersebut akan mencoba melihat secara mendalam persoalan dan dinamika ekonomi daerah, terutama di Sumatera.

Sumatera merupakan pulau kedua penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi nasional. Peringkat satu masih ditempati Pulau Jawa.

"Kalau kita perdalam, kita sedang kurang beruntung karena ekonomi Sumatera ini sangat bergantung pada harga komoditas yang kebetulan saat ini sedang terpukul," kata Dian.

Oleh karena itu, bank sentral menilai pentingnya mendorong sejumlah sektor untuk menumbuhkan ekonomi Sumatera, seperti percepatan pembangunan infrastuktur, konektivitas, dan hilirisasi produk.

Rencananya, selain dihadiri jajaran menteri, rakor tersebut juga dihadiri sejumlah pimpinan daerah di Sumatera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com