Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi di Perbatasan Buat Pemerintah Papua Niugini Bingung

Kompas.com - 13/08/2016, 16:37 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

BATAM, KOMPAS.com — Pengunaan mata uang untuk transaksi jual beli di daerah-daerah perbatasan suatu negara kerap beragam. Di Papua misalnya, rupiah tidak selalu jadi tuan rumah. Terkadang masyakarat bertransaksi menggunakan mata uang Papua Niugini, yakni kina.

"Saya pernah menemukan kasus di perbatasan Papua. Kurang lebih satu jam dari Jayapura itu ada pasar. Pembelinya banyak dari Papua Niugini, bawa uang mereka, kina," cerita Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas saat memberikan sambutan dalam acara musyawarah Asosiasi Pedagang Valuta Asing di Batam, Sabtu (13/8/2016).

Ia mengatakan, tidak adanya tempat penukaran valuta asing membuat para pedagang menerima ketika transaksi jual beli dilakukan menggunakan kina.

Kegiatan transaksi tersebut mengundang respons Pemerintah Papua Niugini. Sebab, kina yang digunakan untuk transaksi tidak kembali ke Papua Niugini melalui jalur resmi perbankan. "Pemerintah Papua Niugini sendiri kemudian bertanya-tanya (ke mana uang mereka)," kata Ronald.

Menurut BI, Bank Sentral Papua Niugini menilai, persoalan transaksi di perbatasan Papua merupakan masalah besar. Lantaran kina yang digunakan sebagai alat transaksi tersebut entah ke mana, Bank Sentral Papua Niugini harus kembali mencetak uang yang biasanya tidak murah.

"Biaya pengadaan uang sendiri bukan sesuatu yang murah. Bagi Papua Niugini, ini menimbulkan biaya tambahan bagi bank sentralnya," ucap ia.

Oleh karena itu, Bank Sentral Papua Niugini telah menjalin kerja sama dengan BI agar kina yang digunakan untuk transaksi di perbatasan bisa kembali melalui jalur bank.

Setelah kesepatakan itu, BI mendorong perbankan nasional untuk membuka kantor di daerah perbatasan Papua. Saat ini, salah satu bank pemerintah sudah mendirikan kantor cabang di daerah tersebut sehingga penukaran valuta asing bisa dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com