Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal II 2016, Laba Petronas Anjlok 85 Persen

Kompas.com - 23/08/2016, 10:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perusahaan minyak milik negara Malaysia Petroliam Nasional Bhd (Petronas) menyatakan harga minyak dunia yang anjlok turut menggiring laba pada kuartal II 2016 anjlok 85 persen.

Petronas pun mengumumkan outlook bisnis yang suram untuk tahun 2017. Perusahaan ini terdampak harga minyak dunia yang berimbas pada tidak hanya keuangan perusahaan, namun juga negara.

Acuan harga minyak Brent yang sempat jatuh ke titik terendah dalam 12 tahun pada awal tahun ini naik 25 persen pada kuartal II 2016, namun tetap saja lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kami melihat volatilitas terus berlanjut dan Petronas tidak terpaku pada harga minyak yang optimistis untuk meredakan tekanan. Kombinasi faktor kelebihan pasokan, meningkatnya inventori, dan melambatnya pertumbuhan permintaan mengarah pada outlook yang suram untuk tahun 2017," kata Presiden dan CEO Petronas Wan Zulkiflee Wan Ariffin seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (22/8/2016).

Wan Zulkiflee mengatakan, Petronas mematok rata-rata harga minyak pada tahun ini mencapai 30 dollar AS per barrel, tidak mengalami perubahan dibandingkan prediksi pada Februari 2016 lalu.

Adapun harga minyak Brent saat ini mencapai 49,50 dollar AS per barrel. Pada periode April hingga Juni 2016, laba bersih Petronas mencapai 1,62 miliar ringgit atau 402,48 juta dollar AS.

Pendapatan Petronas turun 21 persen menjadi 48,44 miliar ringgit. Petronas menyatakan tingginya volatilitas harga minyak dunia telah membuat biaya cadangan kerugian naik 15 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 7,16 miliar ringgit pada kuartal II 2016.

Pihak Petronas menyebut, volatilitas harga yang makin tinggi akan membuat biaya tersebut meningkat pula.

Pada awal tahun ini, Petronas mengumumkan rencananya untuk memangkas belanja hingga 50 miliar ringgit dalam kurun empat tahun ke depan sebagai respon ambruknya harga minyak.

Pada Senin, Wan Zulkiflee menyatakan akan mendorong disiplin fiskal tanpa memandang pergerakan harga minyak.

Selain itu, Wan Zulkiflee juga menyebut pihaknya akan memenuhi komitmen dividen kepada pemerintah sebesar 16 miliar ringgit pada tahun ini. Wan Zulkiflee pun mengatakan Petronas belum memiliki keputusan final terkait proyek liquefied natural gas (LNG) di Kanada barat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com