Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan The Fed Diprediksi Bikin Mata Uang Asia Bergejolak

Kompas.com - 28/08/2016, 16:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

NEW YORK, KOMPAS.com - Mata uang Asia diprediksi akan bergejolak pasca pidato Gubernur bank sentral AS Janet Yellen. Dalam pidatonya, Yellen mengungkapkan sinyal kenaikan suku bunga acuan Fed Fund Rate semakin menguat.

Ada perkiraan kenaikan Fed Fund Rate akan terjadi pada bulan September 2016 mendatang.

Raymond Yeung, kepala ekonom ANZ Banking Group di Hong Kong menyatakan, pernyataan Yellen akan menciptakan gejolak setidaknya dalam tiga bulan ini.

"Ongkos pembiayaan AS akan meningkat. Mata uang Asia akan berada di bawah tekanan," ujar Yeung seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (28/8/2016).

Menurut dia, beberapa negara Asia akan bersedia mengorbankan arus modal keluar demi peningkatan daya saing ekspor akibat pelemahan mata uang.

"Penguatan AS akan memberi manfaat bagi keyakinan global dan ekonomi-ekonomi berorientasi ekspor seperti Singapura dan negara-negara Asia lainnya," tambah Song Seng Wun, ekonom di CIMB Private Banking di Singapura.

Goldman Sachs Group Inc memprediksi kemungkinan kenaikan suku bunga AS terjadi pada bulan September 2016, dengan probabilitas 40 persen.

Dalam laporan yang disusun ekonom Jan Hatzius menyebut, probabilitas sebelumnya adalah 30 persen.

Sementara itu, ANZ mengekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS akan dilakukan pada bulan Desember 2016. Namun, ada kemungkinan pula bahwa kenaikan suku bunga terjadi pada bulan September, sesuai sinyal dari Yellen dalam pidatonya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com