Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Datang 12.000 Sopir dari Filipina Masuk ke Indonesia

Kompas.com - 03/09/2016, 06:50 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengatakan, akan ada 12.000 sopir lisensi internasional dari Filipina yang akan datang ke Indonesia.

Kedatangan sopir itu sebagai dampak dari diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Hal itu disampaikan Muhadjir saat membuka Pekan Budaya Indonesia 2016 di Pendopo Kabupaten Malang, Jumat (2/9/2016) kemarin.

Menurut dia, dari 12.000 sopir itu, 40 persen merupakan sopir perempuan.

Terkait kondisi itu,  pemerintah akan menggalakkan pendidikan vokasi untuk anak didik Indonesia.

Hal itu dilakukan supaya tercipta tenaga kerja dengan keterampilan yang handal.

"Karena kita butuh tenaga-tenaga kerja yang terampilan untuk menghadapi tantangan tenaga kerja masa depan," kata dia.

Muhadjir juga meminta kepada anak didik untuk berorientasi pada keterampilan saat sudah memasuki masa pendidikan SMA.

Dengan begitu, setelah lulus SMA, anak didik tersebut bisa langsung mendapat pekerjaan.

"Pemerintah sedang menggalakkan pendidikan vokasi. Pemerintah berharap anak-anak yang tamat SMK langsung bisa bekerja. Jadi tidak usah dipaksakan semua harus kuliah," jelasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Menurut Soekarwo, Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang terampil. Sebab, sejumlah negara anggota MEA sudah bersiap untuk memasuki Indonesia.

Bahkan, ada sebagian negara yang mengajarkan Bahasa Indonesia di sekolah dan perguruan tinggi.

"Filipina tadi di sana perguruan tingginya sudah mengajar Bahasa Indonesia. Filipina paling siap untuk bahasa Indonesia," kata dia.

Hingga saat ini, Soekarwo menyebut bahwa Indonesia masih kekurangan tenaga kerja yang terampil.

Terutama terkait dengan pemahaman tentang teknologi modern.

Ia mencontohkan banyaknya tenaga kesehatan yang akhirnya tidak mampu bersaing karena keterbatasan pemahaman untuk mengoperasikan teknologi medis yang canggih.

"Perawat kita dididik misalkan, setelah kita masukkan (ke luar negeri), di sana rumah sakitnya lebih modern, jadi tidak bisa mengoperasikan alatnya. Itu problem kita. Padahal nurse itu kurang sekali," ucapnya.

"Amerika Serikat itu kekurangan 2.500 perawat. 150 perawat permintaan dari Australia tidak bisa dikirim, karena harus bisa mengoperasikan alatnya," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com