Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jaminan Investasi yang Diberikan Jokowi kepada Pengusaha Tiongkok

Kompas.com - 05/09/2016, 15:28 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menyatakan, Tiongkok bakal menjadi investor asing terbesar di Indonesia pada dasawarsa mendatang.

"Komitmen Presiden Jokowi memangkas jalur birokrasi dan pengurusan izin telah menumbuhkan harapan besar bagi kalangan pengusaha Tiongkok. Mereka sangat antusias untuk meningkatkan investasi di Indonesia," kata Rosan, Senin (5/9/2016) di Jakarta.

Pernyataan itu disampaikan Rosan menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu ratusan pengusaha negeri tirai bambu pada forum bisnis Indonesia-Tiongkok di Shanghai, Tiongkok akhir pekan lalu.

Rosan yang juga hadir pada pertemuan itu mengungkapkan, Presiden Jokowi secara langsung memberikan jaminan kepada pengusaha Tiongkok mengenai berbagai kemudahan investasi seperti layanan izin investasi 3 Jam, layanan jalur hijau, kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK), dan regulasi investasi yang lebih terbuka melalui perbaikan daftar negatif investasi (DNI) untuk mempermudah arus masuk investasi Tiongkok ke dalam negeri.

"Memang masih ada kendala, terutama bahasa dan kemitraan. Tapi, saya yakin hal itu akan dapat teratasi. Satu hal yang harus dicermati adalah Indonesia kini menjadi salah satu negara tujuan investasi paling menarik bagi Tiongkok," kata Rosan.

Mengutip data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan mengatakan, realisasi investasi asing pada triwulan II 2016 menunjukkan bahwa Tiongkok kini berada pada urutan keempat setelah Singapura, Jepang, dan Hong Kong.

Nilai investasi Tiongkok mencapai 549 juta dollar yang tersebar pada 499 proyek. Sementara itu, Singapura berada di urutan teratas dengan investasi senilai 2 miliar dollar untuk 1.927 proyek, menyusul Jepang 1,3 miliar dollar dan Hong Kong 597 juta dollar.

"Investasi Tiongkok naik sangat signifikan. Pencapaian Tiongkok melampaui Malaysia yang nilai investasinya 393 juta dollar dan Belanda 346 juta dollar," jelas Rosan.

Di sisi lain, Rosan mengaku sangat mengapresiasi konsistensi Presiden Jokowi untuk tetap menyinergikan kebijakan fiskal, moneter, dan reformasi struktural bagi perbaikan ekonomi nasional.

Keterpaduan kebijakan fiskal dan moneter selain dapat mendorong pergerakan sektor riil, juga akan memacu pertumbuhan investasi, produksi, distribusi, dan konsumsi.

"Saya yakin, konsistensi pemerintah memperbaiki pertumbuhan ekonomi akan berdampak luas. Setiap kebijakan ekonomi harus mendorong pertumbuhan yang solid dan inklusif," tambahnya.

Dikatakan, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dapat berperan aktif mendorong pertumbuhan ekonomi global.

"Tekad pemerintah menjaga perekonomian nasional lebih terbuka dan kompetitif harus didukung," pungkas Rosan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com