Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waralaba Kuliner Cocok Dikembangkan di Kota-kota Ini

Kompas.com - 05/09/2016, 20:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis waralaba di Indonesia berkembang cukup pesat. Kementerian Perdagangan mencatat, saat ini ada 698 usaha waralaba di Indonesia.

Sebanyak 63 persen merupakan merek lokal dan business opportunity (BO) lokal, dan sisanya merupakan merek mancanegara. Jumlah gerai waralaba saat ini mencapai 24.400 unit dengan omzet mencapai Rp 172 triliun.

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, bisnis yang paling banyak diminati para pewaralaba adalah kuliner.

"Waralaba yang disukai adalah jenis makanan-minuman berupa restoran dan kafetaria. Meskipun demikian, ada juga yang bergerak di bidang jasa pendidikan, binatu, perawatan kecantikan, perawatan mobil, ritel kebutuhan harian, dan apotek," kata Oke di Jakarta, Senin (5/9/2016).

Dari permohonan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) yang masuk tahun ini, yakni sebanyak 309 permohonan, sebanyak 57 persen diantaranya merupakan bidang kuliner.

Meski kuliner masih sangat atraktif bagi pelaku bisnis waralaba, Oke mengatakan bidang pendidikan juga akan semakin diminati ke depan.

"Waralaba pendidikan akan makin diminati, mengingat makin besarnya tingkat kepedulian masyarakat akan pendidikan," ucap Oke.

Menurut Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar, tak mengherankan apabila bisnis kuliner menjadi yang paling banyak diminati oleh pewaralaba.

Indonesia, kata dia, memiliki kekayaan kuliner dari Aceh sampai Papua. Sebagai pebisnis waralaba yang sudah berkecimpung lebih dari 25 tahun, Anang melihat beberapa kota sangat potensial untuk ekspansi bisnis waralaba kuliner.

"Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya," kata Anang. "Kalau di Bali dan Medan itu tidak terlalu potensial," kata dia lagi.

Ia pribadi berpendapat, bisnis kuliner akan terus menjanjikan ke depan di samping jasa pendidikan sebagaimana yang dikatakan Oke. "Karena kita memiliki ethnic specific food," kata Anang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com