Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Apple Menguat ke Level Tertinggi Sepanjang 2016

Kompas.com - 15/09/2016, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham raksasa teknologi Apple Inc menguat lebih dari 4 persen pada perdagangan di lantai bursa, Rabu (14/9/2016).

Padahal, pada saat yang sama saham-saham lain secara umum bergerak stagnan. Sepanjang minggu ini, saham Apple sudah menguat sekira 10 persen.

Reli saham tersebut telah mendorong saham Apple berada pada level tertingginya di sepanjang tahun 2016.

Dengan demikian, valuasi Apple kini mencapai lebih dari 600 miliar dollar AS. Angka valuasi Apple ini 60 miliar dollar AS lebih tinggi ketimbang para pesaingnya, seperti Alphabet dan Google.

Lalu, mengapa investor sekali lagi jatuh hati pada Apple?

Mengutip CNN Money, Kamis (15/9/2016), T-Mobile dan Sprint dikabarkan memesan produk iPhone 7 dan iPhone secara pre-order dengan jumlah besar.

Permintaan iPhone baru pun dikabarkan jauh lebih kuat secara global dibandingkan yang sebelumnya diperkirakan.

Digitimes, publikasi asal Taiwan yang fokus pada tren teknologi di Asia melaporkan pada pekan ini bahwa pemasok semikonduktor Apple menerima pesanan cip dalam jumlah yang besar.

Karena itulah, saham vendor-vendor cip Apple juga mengalami reli sepanjang pekan ini layaknya saham Apple. Saham Broadcom, Qorvo, Cirrus Logic, dan Skyworks Solutions semuanya menguat. (Baca: Berkat iPhone 7, Saham Apple Cemerlang)

Baterai Samsung

Ancaman baterai ponsel pintar Samsung yang terbakar juga menguntungkan bagi Apple. Samsung menerima gelombang kritik dan tanggapan buruk lantaran masalah baterai yang panas secara berlebihan pada perangkat ponsel pintar barunya, Galaxy Note 7.

Sejak Jumat pekan lalu, saham Samsung merosot lebih dari lima persen. Adapun rangkaian produk ponsel baru Apple iPhone belum bisa dinikmati publik hingga 16 September 2016 mendatang.  (Baca: Gara-gara Galaxy Note 7, Kekayaan Pemilik Samsung Lenyap Rp 15,7 Triliun)

Kompas TV Samsung Hentikan Penjualan Galaxy Note 7

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com