Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boediono: Tantangan Pembangunan ke Depan, Pengangguran Kelompok Muda

Kompas.com - 15/09/2016, 20:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam satu dasawarsa hingga 2013, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia terus turun.

Namun perlu disadari bahwa tingkat pengangguran terbuka adalah “ukuran permukaan” saja dari permasalahan yang lebih berat.

Meski turun, kenyataannya pengangguran kelompok umur muda, atau di bawah 30 tahun sangat tinggi.

Dalam 10 tahun, rata-rata angkanya mencapai 2,5 kali tingkat pengangguran untuk seluruh angkatan kerja.

Ini mengindikasikan, para pendatang baru di pasar tenaga kerja menghadapi hambatan yang tidak ringan dalam mencari pekerjaan.

Demikian tulis Boediono, mantan Wakil Presiden RI dalam bukunya Ekonomi Indonesia Dalam Lintasan Sejarah, yang cetakan II-nya diluncurkan di Goethe-Institute Jakarta, hari ini Kamis (15/9/2016).

Hadir dalam peluncuran buku tersebut sekaligus penyampai testimonial, ekonom Univeritas Padjadjaran Armida Alisjahbana, ekonom Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono, serta ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri.

Sementara itu, sejumlah tamu yang hadir di antaranya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung, serta mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Gultom.

Armida, mantan Kepala Bappenas, yang didapuk menjadi penyampai testimoni pertama mengangkat lima tantangan pembangunan ke depan, yang ada dalam buku Ekonomi Indonesia Dalam Lintasan Sejarah.

Salah satunya adalah soal pengangguran kaum muda itu. “Saya ingat betul waktu di pemerintahan, kalau rapat dengan Pak Boed, beliau paling rewel dan selalu mengingatkan (masalah) pengangguran kaum muda ini,” kata Armida.

Masih jelas di ingatan Armida, Boediono pada waktu itu selalu meminta agar program-program pembangunan dipertajam lagi, khususnya yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.

Sebab, program inilah yang bisa menekan angka pengangguran kaum muda. Pada Bab 9 dalam buku itu dituliskan, pengangguran orang-orang muda yang tinggi akan menjauhkan Indonesia dari pertumbuhan ekonomi yang optimal, dan akan meningkatkan risiko ketidakstabilan sosial.

Industri manufaktur padat karya harus menjadi tumpuan utama dan fokus dari kebijakan membuka lapangan kerja produktif.

Di samping tantangan pengangguran, Armida juga sepakat dengan empat tantangan yang disampaikan Boediono dalam bukunya.

Keempat tantangan tersebut yaitu, tantangan stabilitas di tengah kondisi global yang serba tidak pasti, tantangan defisit infrastruktur, tantangan kemiskinan dan ketimpangan, serta tantangan menyiapkan generasi unggul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com