Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Jutaan Galaxy Note 7, Samsung Ditaksir Rugi Rp 65,5 Triliun

Kompas.com - 16/09/2016, 11:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Samsung Electronics Co Ltd secara resmi menarik 1 juta unit ponsel pintar Galaxy Note 7 yang dijual di AS. Pasalnya, insiden terbakarnya perangkat ponsel tersebut sudah mencoreng citra Samsung.

Samsung menerima 92 laporan baterai Galaxy Note 7 yang panas berlebihan di AS, termasuk 26 laporan baterai terbakar dan 55 laporan kerusakan.

Dalam penarikan 1 juta Galaxy Note 7, Samsung berkoordinasi dengan Komisi Keselamatan Produk Konsumen AS (CPSC).

Mengutip Reuters, Jumat (16/9/2016), Samsung menyatakan setidaknya 2,5 juta unit Galaxy Note 7 di seluruh dunia harus ditarik pula dari pasaran.

Beberapa analis menyatakan penarikan tersebut akan membuat Samsung merugi hampir 5 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 65,5 triliun tahun ini.

Selain itu, permasalahan yang menimpa Galaxy Note 7 juga membuat Samsung kalah dari pesaingnya, Apple Inc yang juga meluncurkan ponsel baru.

Pasalnya, Samsung mengandalkan Galaxy Note 7 untuk bisa memenangkan persaingan dengan Apple yang meluncurkan iPhone 7 dan iPhone 7 Plus.

Samsung menyatakan, perangkat Galaxy Note 7 baru sebagai penggantian alan tersedia di gerai-gerai ritel di AS pada 21 September 2016 mendatang.

Di awal September ini, Samsung menyatakan akan menarik semua Galaxy Note 7 yang dilengkapi baterai yang diduga bermasalah dan menunda penjualan di 10 negara.

Analis menyatakan, penarikan produk memang kerap terjadi di industri smartphone, termasuk pernah dilakukan Apple.

Akan tetapi, permasalahan yang menimpa Galaxy Note 7 merupakan pukulan besar terhadap reputasi Samsung.

Kamis (15/9/2016) waktu setempat, CPSC meminta konsumen untuk segera menonaktifkan dan berhenti menggunakan perangkat Galaxy Note 7.

Otoritas penerbangan AS FAA juga meminta kepada penumpang pesawat untum menonaktifkan Galaxy Note 7 selama penerbangan.

Kompas TV Maskapai Larang Penumpang Bawa Galaxy Note 7
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com