Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Dorong Tumbuhnya UMKM Berbasis Pemberdayaan Perempuan

Kompas.com - 23/09/2016, 13:55 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR KOMPAS.com - Salah satu upaya untuk mendukung pengendalian inflasi adalah peningkatan produksi komoditas bahan pangan, khususnya penyumbang utama inflasi.

Sejalan dengan itu, Bank Indonesia memperkenalkan budi daya pertanian organik untuk komoditas padi, cabai, bawang merah dan daging sapi dengan pendekatan kelompok UMKM.

Dalam rangka pengembangan ekonomi lokal berbasis pemberdayaan perempuan juga dikembangkan UMKM Tenun Khas Bali, yaitu Tenun Endek Gianyar dan Buleleng, Cepuk dan Rang-Rang Nusa Penida serta Songket Khas Jembrana.

"Sebagaimana kita ketahui bersama, permasalahan umum yang dihadapi UMKM antara lain keterbatasan dalam bidang produksi, baik segi kualitas maupun kontinuitas, pemasaran produk dan pembiayaan," kata Kepala Perwakikan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causan Iman Karana, Denpasar, Bali, Jumat (23/9/2016).

Causan juga menyampaikan bahwa data Dinas Koperasi Provinsi Bali pada tahun 2015, jumlah UMKM mencapai 61.648 UMKM formal seluruh Bali.

UMKM ini merupakan pilar yang turut mendukung perekonomian Bali selama ini yang ditopang oleh industri pariwisata.

Selama ini, industri pariwisata di Bali dimotori oleh tiga sektor usaha terbesar yaitu akomodasi makanan dan minuman dengan pangsa sebesar 23 persen, pertanian sebesar 15 persen dan konstruksi sebesar 9 persen.

"UMKM punya peranan dalam pertumbuhan ekonomi baik daerah maupun nasional. UMKM dinilai lebih tahan menghadapi krisis dibanding usaha besar bahkan konglomerat," tambahnya.

Setiap tahun terdapat 10 juta kunjungan wisatawan yang terdiri dari mancanegara sebanyak 4 juta orang dan wisatawan domestik sebanyak 6 juta orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Whats New
Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com