Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal "Tax Amnesty," OCBC NISP Tegaskan Tak Ada Masalah di Singapura

Kompas.com - 26/09/2016, 18:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu beredar kabar bahwa nasabah warga negara Indonesia (WNI) yang mengikuti program pengampunan pajak akan dilaporkan ke kepolisian oleh perbankan Singapura.

PT Bank OCBC NISP Tbk menyatakan tidak ada masalah di Singapura terkait amnesti pajak.

Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan OCBC Singapura sebagai bank induk.

Menurut dia, pihak di Singapura pun sudah jelas mengetahui tentang program amnesti pajak yang memang harus didukung.

"Kami koordinasi terus tentang sebetulnya apa yang sudah dilakukan. Sudah sangat jelas oleh semua pihak bahwa ini harus didukung," ujar Parwati di kantornya di Jakarta, Senin (26/9/2016).

Terkait kabar adanya pelaporan oleh perbankan di Singapura kepada pihak kepolisian, Parwati menyebut adanya informasi yang simpang siur.

Namun, ia menjelaskan bahwa pelaporan tersebut dilakukan kepada Commercial Affairs Department (CAD) kepolisian Singapura yang selayaknya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di Indonesia.

Berbeda dengan PPATK yang merupakan lembaga independen, CAD berada di bawah kepolisian Singapura.

Parwati menyebut, perbankan di Singapura diwajibkan melaporkan kepada CAD terkait transaksi yang dianggap mencurigakan.

"STR (Suspicious Transaction Report/laporan transaksi mencurigakan) itu hanya sampai pelaporan. Tidak ada upaya penahanan, nasabah tidak ditindaklanjuti," jelas Parwati.

Oleh sebab itu, imbuh dia, pihaknya terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan OCBC Singapura terkait nasabah atau wajib pajak yang mengikuti program amnesti pajak.

Selain itu, perseroan pun terus mengingatkan kepada staf internal terkait mekanisme pengampunan pajak.

"Nasabah tidak ditindaklanjuti seperti kalau ada transaksi mencurigakan. MAS (Monetary Authority of Singapore/otoritas moneter Singapura) pun pernyataannya jelas, mereka minta bank mendorong nasabah untuk ikut tax amnesty," tutur Parwati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com