Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Para Konglomerat, Ustaz Yusuf Mansyur Pun Ikut "Tax Amnesty"

Kompas.com - 30/09/2016, 12:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Program pengampunan pajak tidak hanya diikuti oleh para konglomerat. Pada akhir periode pertama tax amnesty, Ustaz Yusuf Mansyur pun ikut datang ke kantor pajak untuk melaporkan hartanya.

"Lega, saya lega dari dulu. Tidak ada yang disembunyikan," ujar Yusuf seusai menyerahkan surat pernyataan harta (SPH) di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Ia menuturkan, ada tiga alasan mengapa ia memutuskan untuk mengikuti program tax amnesty. Pertama, Yusuf ingin belajar transparan atas harta-hartanya kepada negara.

Selama ini, meski sudah membayar pajak, Yusuf merasa banyak kekurangan dalam memahami urusan regulasi perpajakan.

Alasan kedua, Yusuf merasa ikut dalam program tax amnesty merupakan suatu bentuk dukungan kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo dalam membangun bangsa.

"(Karena itu) saya ikut ambil bagian," kata pria berusia 39 tahun tersebut.

Alasan ketiga adalah spirit berbagi. Bagi Yusuf, membayar pajak merupakan bagian dari sedekah. Sebab, uang hasil bayar pajak tersebut akan dipergunakan untuk membiayai pembangunan hingga ke desa-desa.

"Kayak apa tuh pahalanya. Makanya, ketika kemarin ada yang ngomong, ini mau digedein apa dikecilin, ya saya bilang, 'Gedein aje kalo ada duitnya,'" kata dia.

"Karena kan emang judulnya sedekah dan berbagi buat negara. Kalau kita bayar, sedekah, berbagai buat negara kan, Allah kan nanti bakalan ganti lebih gede."

Lantaran ketiga alasan itu, Yusuf memutuskan untuk ikut program tax amnesty. Ia melaporkan hartanya atas nama pribadi dan badan usaha atau perusahaan.

Kompas TV Para Pengusaha Ikuti Program Tax Amnesty
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com