Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pefindo Sarankan Perusahaan Infrastruktur Terbitkan Obligasi Proyek

Kompas.com - 01/10/2016, 17:08 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mendorong perusahaan untuk menerbitkan obligasi proyek. Sebab, jenis obligasi tersebut memiliki peran yang cukup besar untuk pembangunan infrastruktur.

Direktur Utama Pefindo, Salyadi Putra mengatakan, majunya infrastruktur negara-negara tetangga, mengingat mereka sudah cukup lama memanfaatkan obligasi proyek.

"Obligasi proyek di negara tetangga itu jadi salah satu alternatif untuk mendukung infrastruktur," kata Salyadi dalam Workshop Wartawan Pasar Modal di Bali, Sabtu (1/10/2016).

Salyadi menjelaskan, obligasi proyek memang pembayarannya berasal dari pendapatan (cashflow) perusahaan itu sendiri. Namun,  perusahaan hanya bisa menggunakan cashflow yang berasal dari proyek tersebut.

"Jadi tidak mengganggu hasil atau casflow dari proyek-proyek yang lain," imbuhnya.

Hal ini berbeda jika yang diterbitkan adalah obligasi korporasi. Perusahaan diperbolehkan untuk membayar obligasi tersebut secara gabungan dari seluruh proyek yang dimilikinya.

Sebagai contoh, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) jika menerbitkan obligasi korporasi maka mereka bisa membayarnya dari cashflow semua proyek tol yang mereka miliki.

"Kalau diterbitkan obligasi proyek misalnya utk tol khusus di Bali, maka cashflow untuk pembayarannya hanya dari proyek tersebut. Jadi tidak mengganggu hasil atau cashflow dari proyek yang lain," tambah Salyadi.

Keuntungannya untuk Jasa Marga, menurut Salyadi, neraca keuangan (balance sheet) dan cashflow perseroan secara keseluruhan tidak akan terganggu. Tak hanya itu, investor juga diuntungkan karena jika proyeknya bagus dan ada sisa dari pembayaran obligasi, maka perseroan tidak bisa menggunakan seenaknya untuk membiayai proyek lainnya.

"Yang sering terjadi sekarang, misal punya beberapa proyek yang bagus tapi tergoda masuk ke bisnis lain. Akhirnya cashflow dari proyek yang bagus tersebut harus masuk ke bisnis baru itu yang belum tentu menguntungkan. Akhirnya obligasinya bisa default karena untuk membiayai obligasi proyek yang belum tentu menguntungkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com