Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Sektor Industri Pengolahan Melambat pada Kuartal III 2016

Kompas.com - 10/10/2016, 18:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia menyebutkan bahwa kegiatan usaha pada kuartal III 2016, secara kuartalan, tumbuh tidak setinggi kuartal sebelumnya.

Hal ini sesuai dengan pola historis sesudah bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Penurunan pertumbuhan tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 13,20 persen, lebih rendah dibandingkan 18,40 persen pada kuartal II 2016.

Pertumbuhan kegiatan usaha yang terbatas tersebut terutama disebabkan perlambatan sektor industri pengolahan, khususnya subsektor industri makanan, minuman, dan tembakau sejalan berakhirnya faktor musiman.

Kinerja sektor industri pengolahan pada kuartal III 2016 terindikasi tumbuh melambat dengan SBT sebesar 1,09 persen, lebih rendah dari 3,41 persen pada kuartal sebelumnya.

Hal ini sejalan dengan nilai Prompt Manufacturing Index (PMI) kuartal III 2016 yang berada pada level kontraksi sebesar 48,74 persen.

"Berdasarkan komponen pembentuk PMI, kontraksi PMI sektor industri pengolahan disebabkan oleh kontraksi pada hampir seluruh komponen, terutama indeks volume pesanan dan indeks jumlah tenaga kerja yang tercatat masing-masing sebesar 47,01 persen," tulis BI dalam keterangan resmi, Senin (10/10/2016).

Sesuai pola historis, pertumbuhan kegiatan usaha pada kuartal IV 2016 juga diperkirakan tidak setinggi kuartal sebelumnya.

Hal ini terindikasi dari SBT kegiatan usaha pada kuartal IV 2016 yang sebesar 0,34 persen. Terbatasnya kegiatan usaha terutama disebabkan kontraksi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan serta sektor pertambangan dan penggalian.

Di sisi lain, kinerja sektor industri pengolahan pada kuartal IV 2016 diperkirakan meningkat (SBT 1,12 persen, naik dari 1,09 persen pada kuartal III 2016).

"Sejalan dengan hal ini, PMI industri pengolahan pada kuartal IV 2016 diperkirakan sebesar 51,69 persen, atau berada pada level ekspansi, terutama didorong ekspansi indeks volume produksi dan indeks jumlah tenaga kerja yang masing-masing tercatat sebesar 61,29 persen dan 50,22 persen," ujar BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com